“SmartTren ini berlangsung selama satu pekan di sekolah diisi dengan kegiatan Solat Dhuha berjamaah, mengaji bersama dan Ngobrol bareng Asatidz (Ngobras), sedangkan selebihnya siswa melanjutkan kegiatan dan amaliah Ramadan di rumah (Karomah). Kami menerapkan sistem pemantauan aktivitas keagamaan siswa di rumah, seperti salat, mengaji, dan bersedekah,” ungkap Taufik.
Ia juga menyoroti prestasi gemilang siswa SMA Negeri 26 Bandung, di mana banyak siswa kelas XII yang telah diterima di berbagai perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta.
Dengan berbagai kegiatan positif yang telah terlaksana, Kegiatan SmartTren 2025 diharapkan mampu terus menjadi sarana pembentukan karakter peserta didik, tidak hanya dalam bidang akademik, tetapi juga dalam penguatan nilai-nilai spiritual dan sosial. (bbs)