JABAR EKSPRES – Ratusan tenda berbaris rapi di halaman Masjid Raya Habiburrahman, yang berlokasi di kompleks PT. Dirgantara Indonesia, Jalan Pajajaran No. 154, Kota Bandung. Ribuan jamaah mulai memasuki hari-hari terakhir Ramadan dengan beriktikaf, menghidupkan malam dalam ibadah.
Sejak 1998, masjid ini menggelar iktikaf keluarga dengan konsep unik: ratusan tenda berdiri, menjadi rumah sementara bagi ribuan muslim yang ingin meraih keutamaan Lailatul Qadar.
“Iktikaf ini adalah puncak ibadah di bulan Ramadan. Kita berharap bisa mendapatkan malam yang lebih baik dari seribu bulan,” ujar Ketua DKM Masjid Raya Habiburrahman, Ibnu Bintarto, saat ditemui sebelum pembukaan iktikaf, Jumat (22/3) malam.
Masjid yang berada di kawasan industri ini telah lama menjadi tujuan bagi jamaah dari Bandung, Cimahi, Sumedang, hingga Jabodetabek. Beberapa bahkan datang dari Yogyakarta dan Sulawesi. Tahun ini, panitia menyiapkan 500 tenda yang bisa menampung sekitar 2.000 orang.
Di dalam masjid, sekitar 2.500 jamaah lain mengisi ruang utama dan lantai atas. Jumlah peserta diperkirakan akan terus meningkat, terutama pada malam ganjil seperti 23 dan 27 Ramadan.
Konsep iktikaf di Masjid Raya Habiburrahman memang berbeda. Berbasis keluarga, anak-anak kecil pun sudah dikenalkan dengan suasana iktikaf sejak dini. “Agar mereka mulai terbiasa dan terdidik melakukan iktikaf,” kata Ibnu.
Rangkaian kegiatan pun tertata rapi. Selepas tarawih, jamaah melanjutkan khatam Al-Qur’an. Menjelang pukul satu dini hari, panitia membangunkan mereka untuk kembali mengaji, sebelum akhirnya qiyamul lail dan sahur bersama.
Dengan jumlah jamaah yang terus bertambah, panitia terus berbenah dalam pelayanan. “Kami ingin memastikan semua jamaah bisa beribadah dengan nyaman. Mudah-mudahan setelah pulang dari sini, mereka bisa menularkan semangat iktikaf ke masjid-masjid lain,” ujar Ibnu.
Lebih dari sekadar tradisi, iktikaf di Masjid Raya Habiburrahman telah menjadi bagian dari dakwah. Selain menghafal Al-Qur’an, DKM juga membangun kaderisasi. “Agar semangat ini tumbuh di tempat lain, khususnya di Bandung,” pungkasnya.