JABAR EKSPRES – Kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang Idul Fitri 1446 Hijriyah mulai dirasakan warga Cimahi, terutama lonjakan harga cabai rawit yang menembus Rp100 ribu per kilogram.
Pemerintah Kota Cimahi pun berupaya menekan dampaknya dengan menyalurkan 3.264 paket sembako bersubsidi ke 15 kelurahan di seluruh wilayah kota.
Setiap kelurahan menerima 210 paket yang merupakan bagian dari Operasi Pasar Bersubsidi (Opadi), program yang digulirkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat di 27 kabupaten/kota pada 17-21 Maret 2025.
BACA JUGA: Kota Cimahi Diprediksi Akan Padat Saat Mudik, Wali Kota Ngatiyana Ingatkan Pentingnya Pengamanan
Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, mengatakan distribusi paket sembako ini menjadi langkah strategis dalam menghadapi potensi inflasi menjelang Lebaran.
“Kami ingin memastikan kebutuhan pokok tetap tersedia dengan harga yang terjangkau, terutama bagi keluarga yang membutuhkan,” ujar Ngatiyana saat ditemui di Cimahi, Kamis (20/3/25).
Sebelumnya, Ngatiyana dalam inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan di pasar tersebut, Ngatiyana menemukan lonjakan harga cabai rawit yang cukup signifikan.
BACA JUGA: Operasi Ketupat Dimulai 20 Maret, Polres Cimahi Kerahkan 700 Personil Gabungan
Harga yang semula berada di kisaran Rp60 ribu per kilogram kini melonjak hingga Rp90 ribu bahkan lebih dari Rp 100 ribu per kilogram.
“Warga Cimahi mungkin bisa kurangi dulu makan pedas,” kata Ngatiyana.
Selain cabai rawit, harga bawang merah juga mengalami kenaikan meski tidak terlalu signifikan. Sementara itu, harga beras masih terpantau stabil.
Kepala UPTD Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Agro Disperindag Jabar, Linda Novita, menjelaskan Opadi tidak hanya bertujuan menstabilkan harga, tetapi juga sebagai bentuk perlindungan sosial agar daya beli masyarakat tetap terjaga.
BACA JUGA: DPRD Kota Cimahi Bahas Raperda RPJMD, Pengesahan Ditargetkan Pasca Lebaran 2025
“Kegiatan Opadi bukan hanya sebagai upaya stabilisasi harga, tetapi juga merupakan bentuk perlindungan sosial agar daya beli masyarakat tetap terjaga,” kata Linda.
Dalam program ini, Pemprov Jawa Barat mengalokasikan anggaran Rp 13 miliar sepanjang 2025. Setiap paket sembako mendapat subsidi sebesar Rp 73.800, atau sekitar 50 persen dari harga pasar. (Mong)