JABAR EKSPRES – SDN Cigugur Tengah menghadirkan inovasi unik untuk mendukung proses belajar mengajar, termasuk pengembangan alat bantu baca bagi siswa berkebutuhan khusus dengan gangguan penglihatan (low vision).
Ima Choerijah (56), guru kelas 5 di SDN Cigugur Tengah, Kota Cimahi, tak hanya dikenal sebagai pendidik yang berdedikasi, tetapi juga inovator dalam dunia pendidikan.
Prestasinya menciptakan alat bantu baca bagi siswa berkebutuhan khusus, ‘Jendela Baca’ mengantarkannya meraih juara tingkat nasional dalam Lomba Inovasi Pembelajaran (Inobel) pada 2019.
Tak hanya itu, ia juga berkesempatan melakukan studi banding ke Jepang untuk memperdalam metode pembelajaran yang lebih efektif.
BACA JUGA: Sosialisasi Juru Parkir di Cimahi, Wali Kota Tekankan Peran dalam Keamanan dan Ketertiban
Jendela Baca merupakan alat yang dirancang khusus bagi siswa penderita low vision atau gangguan penglihatan. Dengan menggunakan lensa pembesar, alat ini memungkinkan siswa melihat tulisan dengan lebih jelas tanpa harus bergantung pada bantuan orang lain.
“Jadi untuk anak penderita low vision ini, mereka jadi lebih mandiri karena tidak harus dibacakan oleh orang tuanya seperti dulu. Mereka bisa bekerja dan membaca sendiri,” ujar Ima saat ditemui Jabar Ekspres di sekolah, Rabu (19/3/2025).
Proses pembuatan alat ini dilakukan Ima sendiri dengan memanfaatkan barang-barang bekas seperti pipa jemuran. Sementara itu, lensa pembesar dipesannya langsung dari Korea untuk memastikan kualitasnya.
“Dengan bentuk alatnya seperti mesin tik, alat ini berhasil meraih juara 1 di tingkat Jawa Barat dan juara 3 di tingkat nasional,” ungkapnya.
BACA JUGA: Targetkan Pencapaian Retribusi Parkir, Dishub Cimahi akan Tindak Tegas Jukir Ilegal
Keberhasilannya dalam inovasi ini membuatnya mendapat kesempatan untuk berangkat ke Jepang dalam rangka studi banding.
Bahkan, mahasiswa dari Institut Teknologi Bandung (ITB) menunjukkan ketertarikan untuk berkolaborasi dalam pengembangan alat tersebut.
“Kami mendapatkan hadiah ke Jepang karena juara tingkat nasional dan provinsi. Di sana, kami mempelajari bagaimana proses dan metode pembelajaran yang diterapkan di sekolah-sekolah Jepang,” tuturnya.
Selama berada di Jepang, Ima mendalami sistem pendidikan di Oami High School yang menitikberatkan pada pengembangan bakat dan minat siswa sejak dini.