Bandung Barat Dikepung Bencana Tahunan, Bupati Diminta Lebih Sigap

Sungai Cimeta meluap merusak sejumlah rumah di Desa Nyalindung, Kecamatan Cipatat, Bandung Barat. Minggu (16/3). Dok Jabar Ekspres/Suwitno
Sungai Cimeta meluap merusak sejumlah rumah di Desa Nyalindung, Kecamatan Cipatat, Bandung Barat. Minggu (16/3). Dok Jabar Ekspres/Suwitno
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Sejumlah bencana alam dalam satu pekan terakhir terjadi berbagai wilayah di Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Bencana alam yang terjadi mulai dari banjir dan banjir bandang, tanah longsor hingga pergerakan tanah yang memaksa warga harus mengungsi untuk keselamatan mereka.

Kondisi ini pun memaksa kepala daerah yang baru menjabat harus lebih sigap dan tanggap menghadapi kejadian bencana yang menimpa wilayah Bandung Barat.

Baca Juga:Kerap Langganan Banjir, Warga Melong Masih Harapkan Realisasi Sodetan AirWarung Bunda Bikin Resah Warga, Begini Kata Ketua DPRD Cimahi!

Pergerakan tanah terjadi di Kampung Cicapar Patrol RW 05 dan RW 06 Desa Situwangi, Kecamatan Cihampelas. Meski kejadian itu sejak tahun 2022 lalu, namun bencana pergerakan tanah di wilayah itu kembali meluas pada Jumat 14 Maret 2025.

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandung Barat, sebanyak 30 rumah rusak terdiri dari 10 rusak ringan, 10 rusak sedang, dan 10 rusak berat.

Selain rumah, satu bangunan pendidikan yakni PAUD pun terdampak bencana pergerakan tanah.

Sementara banjir pada Sabtu (15/3) terjadi di wilayah Kecamatan Ngamprah, sedikitnya terdapat 4 titik bencana sedang dan besar, salah satunya terjadi di Desa Margajaya, sebanyak 70 rumah terendam bencana tersebut.

Selain di Margajaya, Kampung Lebaksari, Desa Mekarsari pun mengalami hal serupa. Banjir setinggi lebih dari 1 meter merendam puluhan rumah di wilayah itu, meski begitu hingga saat ini BPBD Bandung Barat mengklaim masih mendata korban dari banjir tersebut, mulai dari rumah hingga jumlah jiwa.

Pada hari yang sama, banjir bandang terjadi Desa Nyalindung, Kecamatan Cipatat. Selain kondisi lingkungan kritis dari hulu, curah hujan tinggi memicu luapan Sungai Cimeta.

Luapan Sungai Cimeta lagi-lagi meluber hingga permukiman di wilayah itu. Meski hanya terjadi sehari, banjir merendam lebih dari 20 rumah yang dihuni 144 orang, 42 kepala keluarga (KK).

Baca Juga:Heboh ‘Warung Bunda’, MUI Cimahi Minta Pemkot Bertindak TegasTim SAR Evakuasi Warga Terdampak Banjir Luapan Sungai Cimande

Selain banjir, tanah longsor pun mendera sejumlah wilayah hingga sempat menurup akses jalan, diantaranya di Desa Cimanggu, Kecamatan Ngamprah. Tebing setinggi 4 meter longsor dan merubuhkan satu tiang listrik hingga hampir menutup seluruh badan jalan.

Kemudian di Desa Suntenjaya, Kecamatan Lembang, longsor pun terjadi dan nyaris mengenai satu rumah milik warga.

0 Komentar