JABAR EKSPRES – Menjalankan ibadah puasa merupakan kewajiban bagi umat muslim, sebagai ibadah dengan hukum fardhu atau wajib, tentu yang melakukannya akan mendapatkan pahala sementara yang tidak melakukannya tanpa uzur apapun akan berdosa.
Namun ternyata ada puasa yang sama sekali tidak mendapatkan pahala dari ibadah puasanya, kecuali hanya merasakan lapar dan hausnya saja.
Puasa seperti ini banyak dilakukan tanpa disadari, karena melakukan hal-hal yang menghilangkan pahala puasa, meski tidak membatalkan puasanya.
Salah satu perbuatan yang membuat hilangnya pahala puasa adalah karena tidak mampu menahan lisannya dari gibah dan dusta.
Baca juga : Apakah Setelah Membayar Fidyah Masih Harus Meng-Qadha Puasa?
Selain itu ada juga yang tidak mampu menjaga hatinya dari berburuk sangka kepada kaum muslimin.
Atau juga tidak mampu menjaga matanya dan telinganya dari yang haram.
Dilansir dari AL Muzakki Sharing Islami, dalam sebuah hadits disebutkan
“Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga, dan Betapa banyak pula yang melakukan shalat malam, hanya mendapatkan rasa cape berdiri dan begadang di malam hari”
(HR. Ahmad 2: 373. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini jayyid).
Barangsiapa yang berpuasa dari makan dan minum akan tetapi tidak menjaga dari perbuatan bodoh dan dusta; maka bukan puasa itu yang Allah azza wa jalla inginkan.
Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam bersabda:
“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan zur (perkataan dusta), perbuatan dusta, dan tindakan bodoh, maka Allah tidak butuh atas usahanya dalam menahan rasa lapar dan dahaga”
(HR. Bukhori no.1903).
Baca juga : Usia Berapa Boleh Puasa Setengah Hari? Ini Penjelasan Lengkapnya
Barangsiapa yang berpuasa sebagaimana yang Allah inginkan, sungguh dia akan menang, beruntung, dan selamat_.
Oleh karena itu; Hendaknya bagi seorang muslim agar bersemangat untuk mengerjakan dan menjaga amalan-amalan soleh, agar tidak sia-sia dan agar pahalanya tidak lenyap.
Dan hendaklah agar selalu mengiringi amalan baik dengan amalan baik lainnya, dan ini adalah usaha-usaha agar diterimanya sebuah perbuatan.