JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota Bandung memastikan harga kebutuhan pokok di bulan Ramadan tetap terkendali, meski lonjakan harga beberapa komoditas, seperti cabai merah dan cabai rawit, tak terhindarkan.
Salah satu strategi menahan laju inflasi, kata Wali Kota Bandung Muhammad Farhan, adalah dengan menggelar Bazar Murah di 15 kecamatan.
“Hari ini merupakan salah satu bentuk upaya kita mengendalikan inflasi. Harga-harga mulai naik, terutama cabai, tapi bahan pokok lainnya masih cukup stabil,” ujar Farhan saat meninjau di Kecamatan Bojongloa Kidul, Jumat (14/3/2025).
BACA JUGA:Satgas Pangan Polda Jabar Klaim Harga Kebutuhan Pokok Menjelang Lebaran Mulai Turun
Meski demikian, antusiasme warga memburu barang kebutuhan pokok dengan harga miring di Bazar Murah menunjukkan bahwa daya beli masyarakat masih menjadi perhatian.
Daging sapi segar, misalnya, dijual Rp123 ribu per kilogram, lebih murah dari harga pasaran Rp133 ribu. Farhan menyebut harga yang lebih rendah itu berkat kolaborasi dengan distributor dan pelaku ritel. “Ini bukti bahwa kerja sama bisa menjaga kestabilan pasokan,” katanya.
Pemkot Bandung juga memastikan distribusi barang tak terganggu pascabanjir yang sempat melanda sejumlah wilayah. Dinas Perhubungan ditugaskan menjamin kelancaran logistik agar pasokan tetap terjaga.
BACA JUGA:Kebutuhan Pokok Diperkirakan Naik Tajam di Maret, Ini Penyebabnya
Plt. Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Ronny Ahmad Nurudin, menyampaikan, Bazar Murah telah berlangsung di 30 kecamatan dalam dua tahap: sebelum Ramadan dan pekan kedua Ramadan. Ia mengklaim respons masyarakat cukup tinggi.
“Alhamdulillah, ini hari terakhir sesi kedua. Antusiasme warga cukup besar, berkat sosialisasi yang baik dan dukungan pemerintah kecamatan,” kata Ronny.
Program ini, kata dia, melibatkan berbagai pihak, termasuk Bulog, Pertamina, ritel modern, dan petani lokal. Ronny menegaskan stok kebutuhan pokok di Bandung dalam kondisi aman dan bazar serupa akan digelar rutin setiap tiga bulan. “Kita akan terus menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat,” pungkasnya.