JABAR EKSPRES – Media sosial sedang ramai dengan sebuah unggahan yang menunjukkan seorang dokter dari Kabupaten Landak Kalimantan Barat, yang melakukan Top Up atau deposit senilai Rp100.000.000 di aplikasi WPONE, di tengah gencarnya isu SCAM yang melanda aplikasi tersebut.
Dokter bernama Kristian tersebut menunjukkan dua gepok uang pecahan Rp50.000an dengan total sejumlah Rp100 juta yang ditaruhnya di kantong plastik berwarna putih.
Top Up tersebut dilakukannya secara langsung di kantor cabang WPONE di Pal 3 Ngabang Kabupaten Landak Provinsi Kalbar pada 4 Maret 2025.
Baca Juga:Daftar Besaran THR dan Jadwal Pencairannya untuk ASN dan Karyawan SwastaMustajab, Ini Dahsyatnya Keutamaan Berdoa Saat Sahur
Diduga dokter tersebut tertarik melakukan top up karena tergiur adanya program baru cashback 100 persen yang sedang digelar aplikasi WPONE.
Dengan harapan, melakukan top up sebesar Rp100 juta akan mendapat keuntungan Rp200 juta saat bisa melakukan WD pada tanggal 14 Maret 2025 nanti.
Saat ini aplikasi WPONE sedang menghentikan fitur penarikan untuk semua anggotanya, hal ini karena aplikasi mengklaim sedang melakukan proses IPO atau penawaran saham secara global di pasar saham terbesar di Amerika NASDAQ.
Penghentian penarikan dilakukan mulai 25 Februari hingga 13 Maret 2025, dan anggota bisa melakukan penarikan lagi pada 14 Maret 2025.
Anehnya, saat fitur penarikan dimatikan, namun untuk transaksi deposit masih bisa dilakukan dengan lancar, bahkan pendaftaran anggota baru juga masih dibuka terus.
Diduga anggota aplikasi WPONE tidak mempedulikan peringatan scam yang diberikan di banyak media sosial, padahal sudah jelas-jelas SATGAS PASTI menyebutkan bahwa aplikasi ini merupakan bisnis investasi yang ilegal atau tidak berijin.
Namun para anggotanya tetap dengan keyakinannya bahwa aplikasi ini aman dan sangat menguntungkan, bahkan ada yang mengaku siap rugi jika sampai aplikasi ini terbukti sebagai penipuan.