JABAR EKSPRES – Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) mencatat, terdapat 12 kejadian bencana di Kota Bandung pada periode Januari hingga Februari 2025. Intensitas hujan tinggi dinilai jadi penyebab terjadinya 6 bencana banjir dan longsor di Kota Kembang.
“Di tahun 2025 sampai dengan Februari yang tercatat di Diskar PB ada enam kejadian longsor dan enam kejadian banjir. Karena mungkin saja persepsi masyarakat ada banjir padahal itu genangan, yang 30 menit sampai 1 jam sudah selesai,” kata Kepala Diskar PB Kota Bandung, Gun Gun Sumaryana saat ditemui awak media, Selasa (4/3).
Di tengah kondisi cuaca yang terbilang ekstrim, kata dia, pihaknya terus meningkatkan level kewaspadaan guna tanggap dalam menghadapi bencana, meskipun sebagian kasus menjadi kewenangan organisasi perangkat daerah (OPD) lain.
BACA JUGA:Penyelesaian Banjir di Kota Bandung Belum Maksimal, DPRD Soroti Kurangnya Fokus!
“Karena memang kalau di Diskar PB, sebetulnya ketika terjadi kedaruratan seperti pohon tumbang kemarin misalnya, itu betul-betul menjadi bagian dari Diskar PB. Meskipun sebetulnya itu DPKP,” ujarnya.
“Tetapi karena memang di Diskar PB ada personil 24 jam yang bersiaga, maka ya alhamdulillah kita senantiasa support. Baik itu dari DSDABM ataupun dari DPKP, karena memang pada intinya ini adalah kerja tim untuk pemerintah Kota Bandung,” tambahnya.
Karena pada dasarnya, hal tersebut merupakan kewenangan Diskar PB dalam menanggulangi kebencanaan di Kota Bandung.
BACA JUGA:Banjir Dayeuhkolot, Ribuan Rumah dan Fasilitas Terdampak Banjir
Akan tetapi, Gun Gun mengungkapkan, penyelesaian kasus bencana tetap diberikan kepada OPD terkait selaku pemangku kepentingan.
“Jadi memang ketika terjadi kebencanaan, baik banjir atau longsor, kita akhirnya early warning, early detect. Ketika terjadi, ya kita segera tangani, kita koneksikan dengan perangkat daerah yang terkait. Salah satunya DSDABM untuk yang kirmir roboh dan banjir,” ungkapnya.
Diakuinya, sinergitas ini sesuai dengan apa yang diharapkan oleh Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, terkait penyelesaian masalah kota yang harus jadi fokus utama.
“Karena tadi pak Wali pun menyempaikan bahwa kolaborasi menjadi kunci untuk menuju Bandung Utama,” pungkasnya. (Dam).