Takut Disanksi KLH, TPA Sarimukti Bakal Terapkan Pengelolaan Ramah Lingkungan

Pengelolaan sampah di TPA Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat bakal terapkan sanitary landfill. Dok Jabar Ekspres/Suwitno
Pengelolaan sampah di TPA Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat bakal terapkan sanitary landfill. Dok Jabar Ekspres/Suwitno
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) mengancam bakal memberikan sanksi berupa penutupan bagi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah yang overload atau kelebihan kapasitas.

Guna merealisasikan hal itu, saat ini KLH pun tengah gencar melakukan sosialisasi kepada sejumlah TPA yang alami kelebihan kapasitas. Hal itu dilakukan agar pemilik dapat menyiapkan keperluan penutupan TPA.

Menanggapi hal itu, Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengelolaan Sampah TPA/Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Regional pada Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat, Arief Perdana mengaku tengah menyiapkan sejumlah upaya guna menghindari sanksi dari KLH.

Baca Juga:Kota Bogor Dihantui Bencana, Dedie Rachim Ingatkan Pentingnya Mitigasi BencanaTegas, Legislator Bakal Pecat Dirut BUMD Jika Tak Setor Dividen!

Upaya tersebut salah satunya dengan cara bakal menerapkan menerapkan metode sanitary landfill dalam pengelolaan sampah.

Sekedar diketahui, TPA Sarimukti merupakan TPA Regional se-Bandung Raya. Hingga saat ini dalam pengelolaannya masih menerapkan metode pengelolaan dengan membuang sampah secara terbuka di lahan tanpa pengamanan atau open dumping.

Hampir sama dengan open dumpingi, sanitary landfill merupakan sistem pengolahan sampah pada area tanah terbuka dan luas di mana dibuat lubang untuk membuang sampah sebelum kemudian sampah ditimbun dan dipadatkan.

Terakhir melapisi sampah dengan tanah penutup harian dan sebelumnya dipasang juga lapisan kedap air di dasar timbunan. Poin paling penting dalam sistem ini adalah penyaluran air lindi yang terbentuk dari penguraian sampah organik dan penyaluran gas metan yang dihasilkan dari proses degradasi limbah organik.

0 Komentar