Jaga Pertumbuhan Ekonomi, Ini Strategi Menko Airlangga!

JABAR EKSPRES – Di tengah dinamika ekonomi global yang dipenuhi ketidakpastian, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengklaim kinerja ekonomi Indonesia, saat ini lebih baik dibandingkan sejumlah negara maju maupun berkembang lainnya.

Bahkan, kata dia, jika dilihat dari PDB berdasarkan PPP atau Purchasing Power Parity, Indonesia memiliki PDB tiga kali lebih besar.

“Berdasarkan indeks apa yang dibeli oleh konsumsi, nilai ekonomi kita itu 4,8 triliun dolar AS. Berarti hari ini secara realitas, kita ini nomor delapan ekonomi terkuat di dunia,” ujar Airlangga dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Jumat (21/2).

Kendati begitu, Menko Airlangga memapakan beberapa langkah strategis untuk menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia.

BACA JUGA:Pertumbuhan Ekonomi Jabar 2024 Melambat, di bawah Nasional dan Tak Capai Target

Sebagai langkah strategis, Airlangga menuturkan bahwa Indonesia sedang berbicara untuk masuk dalam perjanjian perdagangan bebas (FTA) dengan negara-negara Gulf Cooperation Council (GCC), termasuk di antaranya Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Bahrain, Kuwait, Oman, dan Qatar.

Saat ini total ekonomi negara GCC tersebut yakni sekitar 2 triliun dolar AS dengan 50 juta penduduk.
“Jadi Indonesia sedang bicara untuk masuk dalam FTA dengan GCC, maka Indonesia menambahkan kepada ekonomi itu 1,3 triliun dolar AS, plus 280 juta penduduk,” ujarnya.

Hal itu lah, sambung dia, yang membuat Indonesia diperhitungkan berbagai negara. Karena ekonomi Indonesia tidak kecil.

Lebih lanjut, pencapaian target pertumbuhan ekonomi 2025 akan menjadi landasan penting untuk mencapai target pembangunan jangka menengah 8 persen. Ia mengakui target tersebut sangat tinggi namun bukan suatu kemustahilan.

BACA JUGA:Dukung Pertumbuhan Ekonomi, Kemendag Tergetkan Ekspor Naik 7,1 Persen

Untuk diketahui, Indonesia pernah mencapai rata-rata pertumbuhan 7,3 persen pada 1986-1997, bahkan 8,2 persen pada 1995 melalui transformasi ekonomi dari sektor primer ke sektor sekunder (manufaktur). Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi tersebut, pemerintah menyiapkan sejumlah kebijakan.

Adapun guna mendorong ekonomi di triwulan I-2025, kebijakan yang disiapkan mencakup kenaikan upah minimum provinsi (UMP) 2025, optimalisasi penyaluran bantuan sosial (bansos), pencairan Tunjangan Hari Raya (THR), stimulus Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadhan dan Lebaran, paket stimulus ekonomi, optimalisasi program Makan Bergizi Gratis (MBG), optimalisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan panen padi terealisasi secara optimal.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan