JABAR EKSPRES – UMKM kini semakin memerlukan alat pembayaran elektronik yang mendukung transaksi debit dan kredit, terutama karena masyarakat semakin nyaman bertransaksi secara cashless.
Namun, banyak pelaku UMKM menghadapi kendala dalam mendapatkan alat ini. Biasanya, mereka harus datang langsung ke bank dan melalui proses yang cukup panjang dan memakan waktu.
Untuk mengatasi hal tersebut, BRI hadir dengan inovasi Self Onboarding EDC. Fitur ini memungkinkan pelaku UMKM memperoleh fasilitas EDC BRI secara online tanpa harus datang ke bank.
Baca Juga:Agenda Farhan-Erwin Setelah Dilantik, Langsung Gelar Rapat Pimpinan!Tak Boleh Tergelincir, Persib Waspadai Kebangkitan Madura United!
Proses aktivasi Self Onboarding EDC dapat dilakukan secara mandiri, cepat, dan efisien melalui aplikasi BRImerchant.
Keunggulan utama dari BRI Self Onboarding EDC adalah kemudahan pendaftaran yang sepenuhnya dilakukan secara online.
Prosesnya pun cepat dan praktis: unduh aplikasi BRImerchant, lengkapi data, dan setelah proses verifikasi, EDC siap digunakan.
Selain itu, EDC BRI juga dapat menerima pembayaran kartu debit dan kredit dari berbagai bank, baik lokal maupun internasional, dan bisa digunakan di berbagai jenis usaha serta untuk transaksi mulai dari pembelian harian hingga nominal besar.
Lebih penting lagi, teknologi keamanan yang dihadirkan oleh BRI pada Self Onboarding EDC menjamin perlindungan data pelanggan dan transaksi yang dilakukan.
BRI terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan UMKM dan perekonomian nasional. Direktur Utama BRI, Sunarso, menyatakan optimisme dalam menghadapi tantangan bisnis ke depan.
Dengan strategi yang hati-hati dan fleksibel, BRI siap menghadapi dinamika pasar dan terus berkontribusi pada perekonomian Indonesia.
Baca Juga:Jelang Ramadan, Harga Sembako di Kota Bandung Merangkak Naik!Kebijakan Full Day School di Kota Banjar Dipertanyakan, Ada Potensi Mengancam Moral Generasi Muda
“Jika tantangannya tidak lebih buruk dari sekarang, kita masih bisa bertahan. Namun, jika tantangan memburuk, kita harus punya plan B. Apa yang harus kita perketat, mana yang harus kita jaga, kita sudah menyiapkan langkah-langkah antisipasi untuk menghadapi kondisi yang lebih buruk,” kata Sunarso dalam siaran pers di Jakarta.