Komisi III DPRD Banjar Sarankan Penerapan Full Day di Sekolah yang Sudah Siap

JABAR EKSPRES – Ketua Komisi III DPRD Banjar, Cecep Dani Sufyan, memberikan tanggapan terhadap usulan penerapan sistem full day school yang tengah menjadi pro kontra.

Cecep menegaskan bahwa penerapan sistem ini tidak bisa dilakukan secara sembarangan, melainkan harus melalui kajian dan pertimbangan yang matang.

“Persiapan yang harus dilakukan oleh sekolah sangatlah banyak, mulai dari kesiapan guru dan tenaga pendidik, sarana dan prasarana, hingga sistem kurikulum dan target yang ingin dicapai. Beberapa sekolah swasta di Banjar sudah menerapkan full day school, namun orang tua dan siswa harus benar-benar siap untuk mengikuti sistem ini. Jika sekolah negeri ingin menerapkannya, saya rasa perlu dilakukan kajian yang komprehensif, termasuk survei kepada orang tua, karena kedua belah pihak harus siap,” ungkap Cecep pada Selasa (18/2).

Menurut Cecep, sekolah-sekolah swasta yang telah menerapkan full day school sudah menyiapkan guru dan kurikulum tambahan yang berbasis karakter.

Ia mempertanyakan apakah sekolah negeri siap untuk menjadi guru sekaligus pembina karakter, serta bagaimana dengan siswa yang beragama non-Islam.

“Tidak ada salahnya bagi kepala sekolah untuk mempelajari bagaimana pelaksanaan full day school. Jika ingin diterapkan, saran saya adalah tidak semua sekolah harus menerapkan sistem ini secara bersamaan, tetapi secara bertahap, hanya pada sekolah dan orang tua yang sudah siap,” tegasnya.

Dia juga menekankan pentingnya pendidikan yang berada dalam lingkaran sistem yang melibatkan sekolah, keluarga, dan lingkungan, termasuk pendidikan non-formal.

“Sekali lagi, perlu kajian yang komprehensif dan mendalam, termasuk survei kepada guru, orang tua, dan anak,” tambahnya.

BACA JUGA: Usulan Full Day School di Kota Banjar, Antara Harapan dan Kekhawatiran

Cecep mengingatkan bahwa jika semua sekolah negeri menerapkan sistem full day, akan ada dampak pada sistem pendidikan agama. “Bagaimana dengan MDA dan MDW jika anak-anak sudah kelelahan setelah sekolah?” tanyanya.

Berkaitan dengan sekolah yang telah menerapkan sistem full day, seperti SMPN 1 dan SD 1, ia menyarankan agar dijadikan contoh bagi sekolah-sekolah lain yang ingin menerapkan sistem serupa.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan