Imbas Tumpukan Sampah Pasar Gedebage, Anak-Anak Paud Strawberry Terpaksa Belajar di Luar Kelas

Guru mendampingi pembelajaran siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Inklusi Strawberry di tempat sementara akibat terdampak pengolahan sampah Pasar Gedebage, Selasa (18/2). Foto: Dimas Rachmatsyah / Jabar Ekspres
Guru mendampingi pembelajaran siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Inklusi Strawberry di tempat sementara akibat terdampak pengolahan sampah Pasar Gedebage, Selasa (18/2). Foto: Dimas Rachmatsyah / Jabar Ekspres
0 Komentar

Masjid Al Hasan ramai sejak pagi. Anak-anak kecil tingkat PAUD sedang melingkar di teras depan masjid itu. Mereka dengan khidmat mendengar guru yang sedang mengajar. Kegiatan belajar mengajar ini sudah berjalan berbulan-bulan. Ruang kelas sudah lama ditinggalkan. Penyebabnya: tumpukan sampah.

Muhamad Nizar, Jabar Ekspres.

Masalah sampah di Pasar Induk Gede Bage belum juga terselesaikan. Hajat orang banyak menjadi korban. Diantaranya, mereka, anak-anak kecil yang masih mengenyam pendidikan. Lokasi PAUD Strawberry memang tidak jauh dari tempat pembuangan sampah (TPS) pasar tersebut.

Berdiri sejak 2012 silam, lokasi itu tidak sama sekali menyurutkan wali murid untuk berpikir dua kali ‘menitipkan’ anak mereka. Didominasi anak-anak para pedagang pasar, justru kehadiran PAUD ibarat berkah. Namun belakangan, kondisi sampah kian parah. Sedikit demi sedikit banyak yang berubah.

Baca Juga:Reses Masa Sidang II 2025, Ketua DPRD Kabupaten Bogor Serap Aspirasi Masyarakat RumpinProyek Ducting Dinilai Kacau, Pj Wali Kota Minta Pembaharuan Metodologi

“Kami pada akhirnya pindah ke sini, Masjid Al Ahsan. Kami sudah menumpang untuk kegiatan belajar mengajar, lumayan sudah tiga bulan lebih,” kata Kepala PAUD Inklusi Strawberry, Dewi Ferawati saat ditemui Jabar Ekspres, di Masjid Al Ahsan, Selasa (18/2).

Imbas Tumpukan Sampah Pasar Gedebage, Anak-Anak Paud Strawberry Terpaksa Belajar di Luar Kelas

Keputusan tersebut diambil karena kondisi di sekitar gedung PAUD Strawberry, Jl. Pasar Induk, Kecamatan Panyileukan sudah amat mengkhawatirkan. Sampah yang semula hanya menumpuk, kini meluber dan hampir menganggu kegiatan belajar mengajar. Bahkan sempat ada hewan pengerat masuk ke dalam kelas.

Anak-anak pun dipindahkan, tidak lagi belajar di ruang kelas namun di teras depan sebuah masjid. Tentu, kata Dewi, pihaknya mengharapkan masalah sampah di Pasar Induk Gedebage segera terselesaikan, tidak berlarut-larut dan malah merugikan.

Sesuatu yang berubah pun terjadi dalam hal jumlah murid. Imbas dari masalah sampah itu, sebagian murid tidak melanjutkan kegiatan belajar. Dari yang semula berisi 30 murid, Dewi menyebutkan, saat ini berkurang seperempatnya.

Imbas Tumpukan Sampah Pasar Gedebage, Anak-Anak Paud Strawberry Terpaksa Belajar di Luar Kelas

“Sempat juga kami berbicara dengan pihak RW dan kelurahan, mereka masih menyuruh kami bersabar. Melihat kondisi itu, jadi kami putuskan untuk pindah tempat,” sambungnya.

0 Komentar