JABAR EKSPRES – Akses informasi mitigasi bencana belum menyeluruh bagi penyandang disabilitas. Tidak sedikit dari mereka, terutama penyandang tunarungu yang kerap mengalami kendala dalam mengakses peringatan dini bencana maupun langkah-langkah penyelamatan.
Menyikapi hal ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi menggelar sosialisasi khusus bagi komunitas tunarungu di Aula Kecamatan Cimahi Utara, Kamis (13/2/2025).
Kepala Pelaksana BPBD Kota Cimahi, Fithriandy Kurniawan, menegaskan upaya ini bertujuan memastikan penyandang disabilitas memiliki akses yang setara terhadap informasi kebencanaan.
Baca Juga:Viral! Maling Motor di Cileunyi Naik ke Atap Rumah usai Aksinya Diketahui WargaBabak Penentuan, Pembacaan Putusan Praperadilan Hasto Digelar Hari Ini!
Untuk itu, kata dia, pihaknya kini tengah fokus untuk memastikan penyandang disabilitas dapat mengakses informasi yang tepat, mudah dipahami, dan dapat diterapkan dalam situasi darurat.
Dalam sosialisasi ini, BPBD juga mensosialisasikan penggunaan alat komunikasi berbasis visual, seperti lampu peringatan dan sinyal cahaya sebagai bagian dari sistem peringatan dini atau Early Warning System (EWS).
“Kami menekankan pentingnya pemahaman mengenai langkah-langkah mitigasi yang harus diambil saat terjadi bencana,” jelasnya.
Ke depan, BPBD berencana memperluas cakupan sosialisasi ke kelompok disabilitas lainnya, seperti tunanetra dan penyandang disabilitas fisik lainnya.
Setiap kelompok akan mendapatkan pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka, termasuk metode braille untuk tunanetra dan komunikasi berbasis visual bagi tunarungu.
