Program 3 Juta Rumah, Menteri PKP Gandeng BUMN hingga Himperra

JABAR EKSPRES – Skema pembiayaan program 3 juta rumah yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto saat ini masih dalam tahap pembahasan. Hal itu disampaikan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait.

Sebelumnya, menteri yang akrab disapa Ara itu berencana menemui Bank Indonesia (BI) untuk membahas hal tersebut. “Kami juga akan bertemu besok (Senin), saya biasa terbuka semuanya,” kata dia, dikutip Rabu (12/2).

Selain membahas strategi pembiayaan program 3 juta rumah, dalam pertemuan tersebut Menteri Ara juga akan membahas peran serta BI dalam mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen. Sebagaimana dicanangkan oleh Prabowo.

BACA JUGA:Program 3 Juta Rumah Subsidi Kena Pangkas, jadi 1,6 Triliun!

Kemudian dalam pertemuan tersebut, rencananya Ara akan mengajak Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Direktur Utama BP Danantara Pandu Sjahrir, hingga Himpunan Pengembang Perumahan Rakyat (Himperra) untuk mencari solusi pembiayaan.

“Mohon doanya teman-teman ya dan nanti Pak Erick bisa juga mimpin kalau boleh nanti ada format pemikiran dari BUMN tentunya, dari segi likiditas ini bagaimana, tentu harus legal, tentu juga bagaimana bisa bersaing dananya dan bisa menggerakkan sektor perumahan,” papar Ara.

Lebih lanjut Menteri Ara mengungkapkan, sektor properti memberikan banyak kontribusi kepada pertumbuhan ekonomi. Pasalnya, properti erat kaitannya dengan ratusan industri lain. Mulai dari semen, kaca, cat, hingga baja ringan.

BACA JUGA:Benarkah Program 3 Juta Rumah dan MBG jadi Peluang Industri Asuransi? Begini Kata PPDP OJK!

“Karena perumahan ini teman-teman ketahui itu banyak sekali kaitannya dengan mungkin ratusan industri, mulai dari semen, kaca, cat, pasir, batu, kayu, alumunium, baja ringan dan sebagainya. Jadi kalau ini didorong, saya yakin akan memberikan konstribusi kepada pertumbuhan yang mau dicapai sejumlah 8 besar itu secara signifikan,” kata dia.

Untuk diketahui, BI menyampaikan telah menyiapkan kebijakan insentif likuiditas makroprudensial (KLM) guna mendukung program 3 juta rumah. Deputi Gubernur BI Juda Agung mengatakan, langkah itu dilakukan guna mendorong penyaluran kredit di sektor perumahan rakyat.

Nantinya, KLM tersebut akan diberikan berupa insentif untuk perbankan yang aktif menyalurkan kredit di sektor properti. Bahkan, Juda juga memastikan bahwa pihaknya berkomitmen untuk meningkatkan KLM tersebut.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan