Pertanian Kota Bandung Terdesak Beton, Ketahanan Pangan dalam Ancaman

Lahan pertanian di Kota Bandung mual sempit, Senin (10/2). Foto: Dimas Rachmatsyah/Jabar Ekspres
Lahan pertanian di Kota Bandung mual sempit, Senin (10/2). Foto: Dimas Rachmatsyah/Jabar Ekspres
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Lahan pertanian di Kota Bandung semakin sempit. Dari total luas wilayah, hanya 4,3 persen atau sekitar 1.007 hektare yang masih tersisa sebagai lahan sawah. Sementara pembangunan terus melaju, pemerintah berupaya mempertahankan ketahanan pangan dengan berbagai strategi.

Tanpa kebijakan yang lebih tegas, pertanian di Kota Bandung berada di ujung tanduk. Terlebih dalam dua dekade terakhir, penyusutan lahan pertanian di Kota Bandung terjadi secara masif. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung mencatat bahwa pada tahun 2003, luas lahan sawah masih mencapai 2.104 hektare.

Namun, angka ini anjlok drastis menjadi hanya 725 hektare pada 2017. Artinya, dalam kurun waktu 14 tahun, terjadi pengurangan lahan sawah sebesar 1.379 hektare, atau rata-rata 98,5 hektare per tahun.

Baca Juga:Viral Lapang Upakarti Digunakan Masyarakat Meski Belum Rampung, Ini Kata Bupati BandungRapor Pendidikan Jeblok, Sekolah Non Formal di Kota Banjar Terima Catatan Buruk dari Kemendikbud

“Jika dilihat dari basis lahan, Kota Bandung memang terkendala. Walaupun hanya menyisakan sekitar 4,3 persen lahan sawah, sekitar 1.007 hektare masih memiliki potensi besar untuk dikembangkan, terutama untuk padi,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar kepada Jabar Ekspres, baru-baru ini.

Akan tetapi penyisihan lahan sawah yang tersisa bukanlah satu-satunya upaya pemerintah. Menghadapi keterbatasan lahan, pemerintah juga mengandalkan urban farming melalui program Buruan Sae.

Pemerintah mendorong masyarakat untuk menanam pangan lokal di pekarangan rumah, seperti jagung dan ubi-ubian.

“Selain padi, masyarakat bisa menumbuhkan potensi pangan lokal yang bisa memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari,” ujar Gin Gin.

Sebagai langkah mitigasi lebih lanjut, pemerintah terus berupaya mendorong penggunaan lahan kosong untuk budidaya sayuran dan buah-buahan.

Selain itu, Kota Bandung juga mencatatkan tingkat produktivitas padi yang relatif tinggi, yakni 8,2 ton per hektare, menjadikannya salah satu daerah dengan produktivitas tertinggi di Jawa Barat.

Bandung Timur, mulai dari Gedebage hingga Rancasari, menjadi salah satu kawasan dengan potensi pertanian yang masih bisa dimanfaatkan.

Baca Juga:Sidang Praperadilan Kebun Binatang Bandung, Kuasa Hukum Hadirkan 4 Saksi Bela Pengelola300 Ribu Kendaraan di Kabupaten Bandung Tunggak Pajak

“Di beberapa kecamatan di Bandung Timur, petani masih semangat untuk bertani. Namun, meski ada lahan, ancaman alih fungsi lahan sangat besar,” lanjut Gin Gin.

0 Komentar