DLH Cimahi juga tengah mencari solusi untuk menangani sampah residu yang sulit diolah. Saat ini, Cimahi memiliki incinerator di TPS Cibeber, namun masih perlu kajian lebih lanjut untuk memastikan pengoperasiannya sesuai dengan standar lingkungan.
“Sisanya ini yang residu, mungkin ke depan apakah bisa kerja sama dengan pihak lain atau dibakar. Kalau dengan incinerator, tentu ada syarat-syaratnya yang harus kita perhatikan. Kami juga sudah mempelajari teknologi yang diterapkan di daerah lain dan akan kita jajaki lebih lanjut,” paparnya.
BACA JUGA: Pemerintah Kota Cimahi Targetkan PBB Capai 100 Persen Lebih di 2024
Pemerintah Kota Cimahi menargetkan agar seluruh produksi sampah bisa dikelola secara mandiri, sehingga tidak lagi bergantung pada TPA Sarimukti yang saat ini dibatasi oleh Pemprov Jabar. Menurut Chanifah, tren pengurangan sampah ke TPA terus menunjukkan hasil positif.
“Harapan saya tentunya akhir tahun ini sudah tidak buang sampah lagi ke TPA, dan kita harus optimis. Dalam beberapa tahun terakhir ini, sampah yang dibuang ke TPA terus menurun,” katanya.
Berdasarkan data DLH Kota Cimahi, produksi sampah rumah tangga di kota ini mencapai 231 ton per hari. Dari jumlah tersebut, sekitar 97-100 ton masih dikirim ke TPA Sarimukti, sementara sisanya sudah dikelola secara mandiri. (Mong)
