Warga Indonesia Kecanduan Tiktok dan Jadi Pengguna Terbanyak di Dunia!

Berdasarkan Data AI, penggunaan media sosial TikTok di Indonesia ternyata menjadi pengguna terbesar di dunia setelah Amerika Serikat.
Berdasarkan Data AI, penggunaan media sosial TikTok di Indonesia ternyata menjadi pengguna terbesar di dunia setelah Amerika Serikat.
0 Komentar

JABAR EKSPRES – Berdasarkan Data AI, penggunaan media sosial TikTok di Indonesia ternyata menjadi pengguna terbesar di dunia setelah Amerika Serikat.

Penggunaan media sosial semakin di Indonesia semakin harinya semakin bertambah. Bahkan warga Indonesia merupakan pengguna internet paling lama di dunia.

Untuk aplikasi TikTok Indonesia menjadi negara yang warganya selalu screentime paling lama. Baik itu sebagai sarana hiburan atau mencari Informasi.

Baca Juga:Viral, Obyek Wisata Curug Nangka Bogor Main Getok Tarif Masuk Rp 54.900 per Orang!Saldo Dana Gratis Rp 270.000 dari Aplikasi Penghasil Uang ini, Simak Selengkapnya!

Berdasarkan laporan terbaru dari We Are Social dan Meltwater mengatakan warga Indonesia sudah tidak bisa lepas dari media sosial. Bahkan masuk ke dalam kategori kecanduan aplikasi Tiktok.

Tiktok merupakan aplikasi yang banyak dibuka oleh warga Indonesia dan paling banyak menyita waktu. Setiap bulan pengguna aplikasi dari China itu bisa menghabiskan waktu 38 jam 20 menit hanya untuk bermain Tiktok.

Pengguna di Indonesia sekarang sudah menjadi negara terbanyak di dunia setelah Amerika serikat dan Rusia. Berdasarkan data, pengguna di Indonesia mencapai 157,6 juta.

Aplikasi ini sempat bermasalah dengan pemerintah Indonesia pada tahun 2018, dan sempat dilakukan pemblokiran karena melanggar kebijakan pedagangan.

Ketika itu, Tiktok dianggap telah melanggar regulasi pedagangan secara online dengan menjual barang sangat murah. Kondisi ini membuat banyak pelaku UMKM mengeluh.

Tiktok juga dianggap terlau bebas dan tidak banyak menampilkan video yang dianggap mengandung pornoaksi dan vulgar.

Meski peringatan itu diterapkan oleh pemerintah, tidak menyurutkan warga Indonesia untuk tetap mengggunakan aplikasi itu. Dan sekarang aturan yang diterapkan oleh Titok sudah disesuaikan dengan regulasi yang ada di Pemerintah Indonesia.

Baca Juga:Surat Edaran Disdik Jawa Barat Tentang Penyerahan Ijazah, Jangan Rugikan Sekolah Swasta!Pengguna Mobil Listrik di Jawa Barat Melonjak Drastis Capai 5.695 Unit

Di Amerika Serikat pengguna aplikasi ini langsung meroket setelah  mengakuisisi Musical.ly pada 2018 lalu. Sejak saat itu warga Paman Sam yang menggunakan apk itu terus mengalami peningkatan signifikan.

Jumlah unduhan APK ini melalu Google Play Store sudah mengalahkan aplikasi media sosial lainnya seperti Instagram, Facebook dan YouTube. Bahkan melihat potensi ini Facebook mencoba meluncurkan aplikasi Lasso yang digadang-gadang akan menjadi pesaing. Namun aplikasi ini tidak memiliki perkembangan yang menggembirakan.

0 Komentar