JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menargetkan, 100 persen realisasi Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Kembang diprioritaskan terlaksana selama periode 5 tahun kedepan.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung, Tantan Syurya Santana mengaku, hal tersebut berkenaan dengan pendirian dapur di tiap wilayah yang harus terverifikasi dan mengikuti standar prosedur pemerintah pusat.
Sehingga, pada prosesnya, Pemkot Bandung baru menargetkan realisasi program MBG di tahun 2025 sebesar 20 persen.
“Karena SPPG ini dan dapurnya itu langsung dimonitor, dikontrol oleh pihak BGN dari pusat. Dan verifikisinya sangat ketat,” katanya, Kamis (16/1/2025).
BACA JUGA:Program MBG Berpotensi Timbulkan Sampah dalam Jumlah Besar?
Selain itu, kata dia, tantangan besar seperti masalah stunting dan pengawasan standar makanan di sekolah masih menjadi perhatian utama. Sehingga, pihaknya tengah mendorong pembentukan kelompok kerja (pokja) di tingkat sekolah dan kota untuk memastikan koordinasi yang lebih baik.
“Kita tengah mengupayakan terkait penyesuaian jadwal pengiriman makanan agar sesuai dengan jam pelajaran. Karena ada kekhawatiran makanan di tiap sekolah yang belum sesuai dengan standar,” ujarnya.
Pemkot Bandung sendiri menggelontorkan anggaraan Rp29 miliar dalam mendukung program MBG guna realisasi cakupan sebesar 100 persen.
Namun diakui Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung, A Koswara. Pihaknya masih menunggu kejalasan juklak juknis dari pemerintah pusat maupun Badan Gizi Nasional (BGN).
BACA JUGA:Terungkap! Ini Penyebab Program MBG di Bandung Barat Belum Menyasar Sekolah Pelosok
“Kami telah mengalokasikan anggaran melalui APBD, namun masih menunggu arahan lebih lanjut dari Badan Gizi Nasional (BGN) atau pemerintah pusat,” katanya.
Hingga saat ini, Kota Bandung total baru memiliki 8 dapur yang telah terverifikasi oleh BGN dan pemerintah pusat. Selain itu, keseluruhan dapur tersebut telah memenuhi standar gizi lewat Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi.
Disinggung soal kapan program MBG terealisasi 100 persen, Koswara menyebut, pihaknya tengah berfokus pada capaian tahun 2025 sebesar 20 persen.
Diakuinya, hal itu yang kini menjadi fokus perhatian Pemkot Bandung dalam mengawal pelaksaan program tersebut.
“Jika program ini menyasar 20 persen dari total siswa sebanyak 330.000 maka ada sekitar 62.000 siswa yang harus menerima manfaat MBG. Dan ini kurang lebih memerlukan 20 dapur,” ungkapnya. (dam)