Meski menjadi satu-satunya anggota tim yang masih berusia SMA, Reva mampu menunjukkan performa luar biasa bersama tiga penari lainnya yang sudah bergelar sarjana.
“Kalau live itu tantangannya lebih besar, karena ketukannya kadang nggak stabil. Selain itu, saya juga harus cepat beradaptasi dengan teman-teman baru,” ungkap Reva.
“Ketukannya kadang tidak sesuai, jadi saya harus lebih beradaptasi,” sambungnya.
Tampil Memukau di Sarajevo
Bersama tiga penari lainnya, Reva membawakan Tari Rampak Jaipong, diiringi musik live dari pemusik yang juga berasal dari Bandung. Penampilannya mendapat sambutan hangat dari Duta Besar Indonesia untuk Bosnia, masyarakat Bosnia dan komunitas Indonesia di sana.
Selain tampil di panggung, Reva juga didaulat untuk memberikan workshop budaya di University of Sarajevo.
“Saya memberikan materi tentang tari dan musik Citra Resmi, perpaduan budaya Sunda dan Bali, karena orang luar negeri lebih familiar dengan Bali,” katanya.
Reva merasa bangga melihat antusiasme para mahasiswa Bosnia yang mencoba menari lengkap dengan properti tradisional.
“Awalnya saya takut mereka bingung dengan budaya kita, tapi ternyata mereka sangat antusias. Itu momen yang tidak akan saya lupakan,” tambahnya dengan senyum bangga.
BACA JUGA:Festival Tari Jaipong Lagu Bentang-Bentang sukses Digelar, Berikut Nama Pemenangnya!
Awal Mencintai Tari Jaipong
Cinta Reva pada tari tradisional berawal sejak ia melihat penampilan Sandrina di ajang Indonesia Mencari Bakat. Sejak SD, ia mulai belajar tari di berbagai sanggar di Cimahi, termasuk Gondo Art Production (GAP), yang melatih Sandrina.
Reva memulai perjalanan prestasinya di dunia tari pada tahun 2014, ketika ia pertama kali mengikuti kompetisi tari di Metro Indah Mall (MIM), Bandung.
Meski baru debut, Reva berhasil menembus enam besar tingkat Provinsi Jawa Barat.
“Saya memang suka tari tradisional, terutama Jaipong. Tahun 2016, saya berhasil menjadi juara pertama Jaipong tingkat Bandung Raya di Pindad, Kota Bandung,” ujar Reva penuh semangat.
Selain menggeluti Jaipong, Reva juga sempat bergabung dalam Rampag Tari, yang lebih sering membawanya ke berbagai kompetisi.
Kecintaannya pada seni tari semakin mendalam ketika ia pindah ke Sanggar Saung Udjo saat memasuki bangku SMA.