JABAR EKSPRES – Kabar baik mencuat dari isu kemiskinan di Jabar. Persentase penduduk miskin berhasil turun.
Itu berdasarkan publikasi Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar, Rabu (15/1). Persentase penduduk miskin di Jabar periode September 2024 tercatat di angka 7,08 persen. “Atau masih ada 3,67 juta orang miskin di Jabar,” jelas Kepala BPS Jabar Darwis Sitorus.
Darwis melanjutkan, angka itu menunjukkan tren positif, yakni tercatat menurun jika dibanding periode Maret 2024 yang ada di angka 7,46 persen. “Penurunannya ada di 0,38 persen,” ujarnya.
BACA JUGA: Melalui Reformasi Birokrasi Tematik, Pemkot Cimahi Fokus Atasi Kemiskinan, Stunting, dan Inflasi
Menurutnya, jika dari sisi jumlah maka penurunan masyarakat miskin itu ada di angka 180,32 ribu orang. Jika dirincikan, penurunan kemiskinan itu terjadi baik di perkotaan ataupun perdesaan.
Untuk diperkotaan turun 0,42 persen atau 141,06 ribu orang. Sedangkan di perdesaan turun 0,22 persen atau 39,26 ribu orang.
Darwis menjelaskan, untuk garis kemiskinan di Jabar periode September 2024 tercatat di Rp 535.509 per kapita per bulan. Jika dirincikan, garis kemiskinan makanan ada di angka Rp 400.115, sedangkan non makanan Rp 135.394.
BACA JUGA: Baznas dan LAZ Se-Jabar Sepakat Sinergi Tanggulangi Kemiskinan
Menurut Darwis, ada sejumlah komoditas yang cukup mempengaruhi garis kemiskinan. Di perkotaan dari komoditas makanan terbesar adalah beras dengan andil 22,08 persen. Kemudian rokok kretek filter 12,09 persen, daging ayam ras 5,36 persen, telur ayam ras 5,28 persen, kopi bubuk 3,9 persen.
Sementara di perdesaan komoditas tertinggi juga sama, yakni beras dengan 25,52 persen. “Jadi perlu perhatian bersama jika harga beras naik maka akan cukup berdampak pada garis kemiskinan,” cetusnya.(son)