JABAR EKSPRES – Puasa Ayyamul Bidh, merupakan puasa sunah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan setiap bulannya. Selain karena memang sebagai ibadah kepada Allah, puasa sunah yang satu ini memiliki banyak keutamaan, termasuk dari segi kesehatan.
Puasa Ayyamul bidh merupakan puasa yang dilakukan selama tiga hari setiap pertengahan bulan, yakni saat bulan bersinar terang. Puasa ini dilakukan pada tanggal 13, 14 dan 15 setiap bulannya.
Baca juga : Dimulai Besok, Ini Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Bulan Januari 2025 dan Keutamaannya
Hal ini terdapat dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, yang merupakan nasehat dari Rosulullah kepada Abu Dzar, berikut bacaannya:
عَنْ أَبَا ذَرٍّ يَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَمَ: “يَا أَبَا ذَرٍّ، إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلَاثَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلَاثَ عَشْرَةَ، وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ، وَخَمْسَ عَشْرَةَ
Artinya: “Hai Abu Dzar, kalau kau hendak berpuasa sunnah setiap bulan, lakukanlah puasa pada tanggal 13, 14, dan 15.” (HR. Tirmidzi)
Rosulullah juga disebutkan selalu melaksanakan puasa Ayyamul bidh setiap bulannya, sehingga apa yang sudah dicontohkan oleh Rosulullah sebaiknya kita meneladaninya.
Berikut beberapa keutamaan menjalankan puasa tengah bulan, dilansir dari buku Koleksi Doa Dzikir Sepanjang Masa karya Ustaz Ali Amrin al-Qurawy, berikut ini keutamaan puasa Ayyamul Bidh:
1. Melaksanakan Sunah Rasulullah SAW
Rasulullah SAW sebagai panutan semua umat Islam tidak akan menyuruh dan menganjurkan pengikutnya untuk melakukan suatu hal yang tidak ada manfaatnya bagi orang yang melaksanakan tersebut. Setiap sunah yang beliau anjurkan, termasuk puasa tiga hari dalam sebulan, tentunya memiliki hikmah yang mendalam, di dalamnya terdapat banyak berkah, kenikmatan, dan keutamaan.
Baca juga : Golongan Orang yang Dapat Keringanan Mengqodho’ Puasa Ramadhan
Oleh karena itu, melaksanakan puasa 3 hari dalam sebulan ini juga merupakan salah satu hal yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW untuk selalu diikuti dan agar menjadi orang yang beruntung karena selalu mengikuti jejak sunnahnya.
Hal ini didasarkan pula pada sebuah hadits yang diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas RA, ia berkata:
“Rasulullah SAW biasa berpuasa pada Ayyamul Bidh (hari putih) ketika tidak bepergian maupun dalam perjalan.” (HR. Nasa’i)
2. Memberi Istirahat pada Organ Tubuh
Apabila seseorang merenunginya lebih dalam, puasa sebenarnya tidaklah menjadi bentuk penyiksaan bagi tubuh karana tidak diberikan asupan makanan dan minuman. Sebaliknya, puasa memberikan kesempatan bagi organ-organ tubuh untuk beristirahat, sehingga organ-organ tersebut tidak cepat mengalami kerusakan.