Data dari Polda Jawa Barat mencatat, ada sebanyak 22.058 kasus tindak pidana sepanjang 2024. Tingginya angka kriminalitas ini erat kaitannya dengan pengangguran.
“Banyak orang yang putus asa dan akhirnya mengambil jalan pintas seperti mencuri atau melakukan penipuan demi bertahan hidup,” tuturnya.
BACA JUGA:Pj Bupati Bogor Kunjungi BLK, Dorong Program Menurunkan Pengangguran
“Tekanan ekonomi sering kali memicu tindakan-tindakan yang melanggar hukum,” tambah Maulana.
Harapan yang Belum Padam
Menurut Maulana, harapan itu masih ada, sebab Jawa Barat dinilai memiliki segalanya untuk bangkit. Mengingat tingkat pengangguran dari tahun ke tahun mengalami tren positif.
“Indeks pembangunan manusia di Jawa Barat juga mengalami kenaikan signifikan. Hal ini menjadi kesempatan emas dan jangan disia-siakan. Setidaknya ada beberapa hal yang harus diperhatikan,” imbuhnya.
Maulana menyampaikan, yang pertama pemerintah perlu memperkuat sinergi antara pendidikan, pelatihan keterampilan, dan dunia kerja.
Kurikulum di sekolah dan perguruan tinggi harus relevan dengan kebutuhan industri. Program pelatihan berbasis teknologi juga harus diperluas, mengingat kita sedang berada di era revolusi industri 4.0.
Kemudian yang kedua, kata Maulana, sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Jawa Barat harus didorong lebih kuat lagi.
Dengan populasi yang besar, ada potensi pasar lokal yang sangat besar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis usaha kecil dan menengah.
“Pemerintah daerah harus lebih aktif memberikan pendampingan, akses modal, dan pelatihan untuk pelaku UMKM agar mereka dapat berkembang serta menciptakan lebih banyak lapangan kerja,” katanya.
BACA JUGA:Lulusan SMK jadi Penyumbang Pengangguran Terbanyak, Pengamat Pendidikan Soroti Kebijakan Pemerintah
Adapun yang ketiga, lanjut Maulana, potensi pariwisata Jawa Barat yang luar biasa juga bisa menjadi solusi. Hal itu mengingat, keindahan alam Puncak hingga kehangatan budaya Sunda, sektor ini dapat menjadi motor penggerak ekonomi yang melibatkan masyarakat setempat.
Dengan pengelolaan yang baik, pariwisata bisa menciptakan banyak peluang kerja, mulai dari sektor transportasi, perhotelan, hingga kuliner.
“Lalu yang keempat, pemerintah juga perlu memberikan perhatian lebih pada perlindungan hak-hak pekerja, memastikan perusahaan mematuhi ketentuan ketenagakerjaan yang ada, serta memperkuat kebijakan yang dapat memberikan rasa aman dan stabil bagi tenaga kerja,” ujar Maulana.