JABAR EKSPRES – Puasa Ramadahan merupakan salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh semua umat Islam. Namun ternyata ada beberapa golongan yang diberikan keringanan dalam Mengqodho’ Puasa Ramadhan.
Puasa menjadi salah satu ibadah terpenting, karenanya puasa sampai masuk ke dalam rukun Islam. Terutama puasa di bulan Ramadhan.
Karena hukumnya wajib, maka jika ada yang tidak bisa melakukannya di bulan Ramadhan harus menggantinya di bulan lain.
Baca juga : Benarkah Sekolah Libur 1 Bulan Penuh Selama Puasa 2025? Ini Penjelasannya
Lalu bagaimana jika tetap tidak bisa membayarnya? Ternyata Islam memberikan keringanan pada golongan umat tertentu dalam Mengqodho’ Puasa Ramadhan.
Ada beberapa golongan yang diberi keringanan atau diharuskan untuk tidak berpuasa di bulan Ramadhan dan mesti mengqodho’ puasanya setelah lepas dari udzur, yaitu:
🔸Pertama, orang yang sakit dan sakitnya memberatkan untuk puasa. Dimisalkan ini pula adalah wanita hamil dan menyusui apabila berat untuk puasa.
🔸Kedua, seorang musafir dan ketika bersafar sulit untuk berpuasa atau sulit melakukan amalan kebajikan.
🔸Ketiga, wanita yang mendapati haidh dan nifas.
Baca juga : Ciri-Ciri Seseorang Telah Mendapat Hidayah, Apa Kamu Sudah Merasakan Juga?
Dalil golongan pertama dan kedua adalah firman Allah Ta’ala,
وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ
“Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.” (QS. Al Baqarah: 185)
Dalil wanita haidh dan nifas adalah hadits dari ‘Aisyah, beliau mengatakan,
كَانَ يُصِيبُنَا ذَلِكَ فَنُؤْمَرُ بِقَضَاء
الصَّوْمِ وَلاَ نُؤْمَرُ بِقَضَاءِ الصَّلاَةِ.
“Kami dulu mengalami haidh. Kami diperintarkan untuk mengqodho puasa dan kami tidak diperintahkan untuk mengqodho’ shalat.” (HR. Muslim no. 335)
Itulah daftar golongan orang-orang yang mendapatkan keringanan dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan.