Stunting di Jawa Barat Terus Menurun di Bawah 20 Persen

JABAR EKSPRES– Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat ( Jabar ) Bey Triadi Machmudin menyebutkan mengenai progres penanganan stunting yang sudah mulai menurun.

Menurutnya, kondisi prevalensi stunting di Jabar hasilnya, menunjukkan tren positif. Yakni tembus di bawah 20 persen.

Hal itu diungkapkan Selasa (7/1). Pihaknya melalui dinas terkait tengah melakukan pendampingan terhadap surivei yang dilakukan beberapa waktu terakhir.

BACA JUGA: Tunggu Juknis, Anggaran Rp 1 Triliun Makan Bergizi Gratis Pemprov Jawa Barat masih Utuh

Salah satunya untuk mengupdate kondisi stunting di Jabar untuk 2024.

“Hasilnya cukup baik. Tapi data resminya belum bisa disampaikan. Tapi bocorannya di bawah 20 persen,” katanya.

Bey melanjutkan, data itu menunjukkan tren positif jika dibanding kondisi 2023. Karena pada 2023, prevalensi stunting Jabar ada di angka 21,7 persen.

“Berati menurun signifikan dari sebelumnya (2023.red),” sambungnya.

BACA JUGA: Program Makan Berigizi Gratis di Kabupaten Bandung Masih Tertunda, Ini Penyebabnya!

Namun demikian pihaknya juga menginstruksikan ke dinas terkait untuk tetap bekerja ekstra. Tujuannya untuk menjaga tren positif. Melakukan berbagai upaya agar kondisi stunting di Jabar tetap baik.

“Kalau 2025 targetny zero new stunting. Prevalensi bisa ditekan sampai 14 persen. Mudah-mudahan berhasil,” imbuhnya.

Di sisi lain berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, prevalensi stunting Jabar ada di angka 21,7 persen.

BACA JUGA: Eksploitasi Kawasan Hutan di Bandung Selatan Dilakukan Secara Sporadis!

Angka itu lebih tinggi di banding kondisi nasional atau Indonesia yang di angka 21,5 persen.

Angka 21,7 itu juga menunjukkan peningkatan jika dibandingkan kondisi 2022. Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting sudah tembus di angka 20,2 persen.

Jika dirincikan, data SKI 2023 itu menunjukan sejumlah kota kabupaten yang kondisinya masih di atas Jabar. Di antaranya, Kabupaten Bandung ada di posisi teratas dengan 29,2 persen.

BACA JUGA: Disdik Kabupaten Ciamis Kebingungan Program Makan Bergizi Gratis Belum Ada Petunjuk Teknis!

Lalu ada Kabupaten Bogor dengan 27,6 persen, Kabupaten Sukabumi 27,0 persen, Kota Tasikmalaya 27,1 persen.

Kemudian Kota Sukabumi dengan 26,9 persen, Bandung Barat 25,1 persen, Ciamis 25,4 persen, Garut 24,1 persen, Majalengka 24,1 persen, Purwakarta 24,0 persen.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan