JABAR EKSPRES – Jika memasuki Bulan Sya’ban pasti semua orang akan langsung teringat akan malam Nisfu Sya’ban. Sama halnya saat ini, sudah banyak yang mencari tahu kapan malam Nisfu Sya’ban akan hadir.
Malam Nisfu Syaban merupakan salah satu malam yang istimewa bagi umat Islam, karena banyak keutamaan dari malam tersebut.
Beberapa keutamaan dari malam Nisfu Syakban diantranya sebagai malam pengampunan dari Allah SWT. Dalam salah satu hadits yang diriwayatkan Imam Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda bahwa Allah mengampuni dosa-dosa hamba-Nya pada malam Nisfu Sya’ban, kecuali orang-orang yang masih bermusuhan.
Baca juga : Dahsyatnya Istigfar di Setiap Waktu
Selain itu, Malam Nisfu Syaban juga menjadi malam di mana Allah menetapkan takdir untuk hambanya untuk satu tahun kedepannya. Juga diyakini sebagai malam penutup catatan amal umat Muslim selama setahun.
Ada juga yang menyebut bahwa pada malam tersebut , Malaikat Raqib dan Atid menyerahkan catatan amal umat manusia kepada Allah SWT.
Banyak yang memanfaatkan malam Nisfu Sya’ban untuk saling mengirimkan permohonan maaf, dengan maksud agar juga mendapatkan ampunan dari Allah.
Lalu kapan malam Nisfu Sya’ban tahun ini? Jika mengacu pada kalender Hijriah Indonesia 2025 terbitan Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama RI, Nisfu Syaban atau 15 Syaban 1446 H jatuh pada Jumat, 14 Februari 2025.
Istimewanya lagi, pada malam tersebut bertepatan dengan malam Jumat. Karena penanggalan Islam dimulai dari petang, sehingga pada Kamis, 13 Februari Ba’da Maghrib merupakan malam Nisfu Sya’ban dimulia.
Baca juga : Dapat Pahala Berlipat Ganda, ini Lima Amalan di Bulan Rajab yang Sebaiknya Dilakukan
Pada malam Nisf Syaban disebutkan oleh Imam al-Ghazali dalam kitabnya, Ihya ‘Ulumuddin, beribadah pada malam tersebut hukumnya sunnah.
“Kita tidak boleh mengabaikan malam-malam itu karena mereka adalah ‘masa’ untuk beramal dan waktu terbaik untuk berniaga dalam perkara agama. Barang siapa lalai dan lengah pada masa tersebut, dia tidak akan menuai laba,” tulis Imam al-Ghazali dalam kitabnya seperti diterjemahkan Purwanto dalam buku Rahasia dan Keutamaan Waktu untuk Ibadah.