BACA JUGA:Pengelola Tak Bisa Diandalkan, Paguyuban Pasar Induk Gedebage Babak Belur Tangani Sampah
“Seperti yang disampaikan Pak Sekda Jabar waktu kunjungan, itu hulunya yang harus kurangi, kurangi, kurangi (sampah). Kalau kita kan ada yang buang ya ditampung, enggak mungkin disuruh pulang,” kata Zidni.
Lebih lanjut menurutnya, saat ini TPA Sarimukti hanya beroperasi satu zona. Zona ini digunakan untuk menampung sampah dari wilayah Bandung Raya. Namun zona lainnya pun masih dilakukan tutup buka, tergantung kondisinya. Bisa jadi zona yang sudah ditutup akan kembali beroperasi.
“Kalau kita mau tidak mau pasti ditampung sampai dengan selesainya zona yang baru. Ya artinya semua ini dipaksakan bahkan dari tahun kemarin. Ya sejak saat itu bulak balik saja, dari zona 1 penuh lalu kita timbun pakai tanah, over ke zona 2 sekarang kita pakai zona 3, terus seperti itu. Yang sudah kita tutup dengan tanah kalau memang terpaksa ya kita pakai lagi,” ujar dia.
Terkait banyaknya truk over capacity atau melebihi batas muatan, Zidni tak memungkiri banyak terjadi. Hal ini karena tidak adanya pengawasan yang ketat.
Pihaknya sedikit terbantu oleh Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Cipatat yang turut andil menertibkan truk melebihi kapasitas.
“Truk over capacity memang sering terjadi. Setiap harinya pasti ada meskipun saya tidak tahu berapa jumlah pastinya. Lalu ada Forkopimcam Cipatat yang ikut andil menertibkan. Tetapi itu tidak membuahkan hasil karena mereka tidak setiap saat. Jadinya kucing-kucingan. Kamk juga bertindak tegas melarang masuk jika ada truk yang over capacity,” tandasnya. (Wit)