JABAREKSPRES – Sampah di Pasar Gedebage Kota Bandung saat ini kondisnya terus menggunung. Hal ini disebabkan banyak pihak yang seolah-olah cuci tangan terhadap masalah itu.
Ketua Paguyuban Pasar Induk Gedebage Agus membeberkan, sejauh ini masalah sampah masih dikelola secara swadaya oleh para pedagang.
Setiap bulannya para pedagang harus memberikan kontribusi untuk biaya pengelolaan sampah.
BACA JUGA:
‘’Akan tetapi upaya ini dirasakan tidak cukup, apalagi timbulan sampah semakin banyak,’’ujar Agus ketika dihubungi Jabarekspres, Kamis, (02/01/2025).
Agus mengaku, pengelolaan sampah secara mandiri setiap harinya sudah dilakukan. Namun karena jumlah produksi sampah menghasilkan 20 kubik per harinya, sehingga tidak bisa terkelola seluruhnya.
Paguyuban pedangang hanya mengelola sebanyak 4 kubik yang didaur ulang menggunakan mesin gibrik. Sedangkan sisanya terus menumpuk.
BACA JUGA: Pedagang Pasar Gedebage Ngamuk, Ancam Buang Sampah ke Kantor Perumda Pasar dan DLHK Kota Bandung
Agus menuturkan, pendapatan biaya yang dipungut oleh para pedagang ridak mencukupi untuk operasional pengelolaan.
Dalam sebulan, pendapatan yang diperoleh dari pedagang hanya Rp 80 juta. Jumlah itu hanya cukup untuk menggaji 30 pekerja dan perawatan mesin.
BACA JUGA: Sampah Pasar Gedebage Jadi Penyebab Banjir dan Kolam Retensi Tidak Berfungsi, Ini Penjelasannya
Sedangkan untuk biaya pengakutan sampah yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung dikenakan tarif Rp 158 ribu per kubik.
‘’Jadi jika ditotal, paguyuban harus membayar Rp71 juta per bulan untuk membawa 450 kubik sampah yang tidak terkelola,’’ ujar Agus.
Agus mengaku, selama ini Paguyuban pedagang selalu nombok untuk membuang dan mengelola sampah di Pasar Gedebage.
BACA JUGA: Sudah Sejak Lama Sampah Pasar Induk Gedebage Tidak Terkelola
Agus Mengatakan, Paguyuban pedagang sudah meminta bantuan kepada pengelola pasar, pemerintah melalui DLH dan Pihak Perumda Pasar Juara.
‘’Sampai saat ini tidak ada solusi konkret yang bisa dijalankan. Mereka hanya berbicara wacana saja, sedangkan yang dibutuhkan adalah solusi untuk ke depanya,’’ sesal Agus.
Untuk itu, Agus meminta, kepada pemerintah agar bisa mencarikan solusi untuk penanganan sampah di Pasar Gedebage yang sudah lama tidak ada solusi.