Gempa bumi berkekuatan 6.2 maghnitudo itu, dirasakan di sejumlah titik wilayah Provinsi Jawa Barat, di antaranya Sukabumi dan Tasikmalaya IV MMI, Bandung dan Garut III-IV, Tangerang, Tangsel, Bogor dan DKI Jakarta III MMI, Kebumen, Banyumas, Cilacap dan Purwokerto III MMI, Bantul, Sleman, Kulonprogo, Trenggalek, Malang II MMI.
Menurutnya, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, guncangan yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah.
BACA JUGA:
“Hak itu akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia, yang tersubduksi di bawah lempeng Eurasia di selatan Jawa barat atau populer disebut sebagai gempa dalam lempeng (intra-slab earthquake),” jelas Ayu.
Dia menyampaikan, hasil analisis mekanisme sumber pihaknya, menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (Thrust Fault).
Ayu mengimbau, agar masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan, sebab angka tersebut merupakan analisa catatan BMKG, sebagai upaya mengedukasi dan sosialisasi untuk kewaspadaan bukan bertujuan menimbulkan ketakutan.
“BMKG menghimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” imbuhnya.
“Kemudian diimbau juga agar masyarakat (tidak anggap sepele gempa bumi), menghindari bangunan-bangunan retak atau rusak yang diakibatkan oleh gempa bumi,” pungkas Ayu. (Bas)