Harga Cabai Merah Keriting Meroket, UMKM Seblak Instan di Ciamis Merana

JABAR EKSPRES – Kenaikan harga cabai merah keriting yang mencapai 100 persen telah memberikan dampak signifikan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) seblak instan di wilayah Ciamis. Saat ini, harga cabai merah keriting kering telah menembus angka Rp270 ribu per 5 kilogram, naik dari sebelumnya yang hanya Rp215 ribu. Kenaikan ini memaksa para penjual seblak instan untuk menaikkan harga jual mereka hingga Rp1.500 per porsi, demi menjaga kualitas rasa bumbu cabai pada produk mereka.

Proses penggilingan cabai kering ini dilakukan di pasar, sebelum akhirnya dimasak dan dikemas di tempat produksi seblak instan yang terletak di Desa Budiasih, Sindangkasih, Ciamis. Di pasar, harga cabai merah keriting kini mencapai Rp 80 ribu per kilogram, yang cukup mengejutkan bagi para pelaku usaha seblak instan.

BACA JUGA: Catatan Akhir Tahun Walhi Jabar, Sorot Drainase dan RTH Kota Bandung

Satria Maulana, pemilik usaha seblak instan ‘Bangsat’, mengungkapkan bahwa untuk menghindari kerugian, mereka terpaksa menaikkan harga jual seblak instan menjadi Rp17.500 per porsi, dari sebelumnya yang dijual seharga Rp16 ribu.

“Sebagai pelaku UMKM yang memang menggunakan cabai cukup membuat kita sedikit kaget, tapi kita menyiasati dengan adanya kenaikan harga barang yang kita jual. Harapannya sendiri kalau saya pribadi supaya bahan pokok kembali stabil, jangan sampai sekaligus naiknya 100 persen,” ungkapnya, Selasa 31 Desember 2024.

Tidak hanya cabai merah yang mengalami kenaikan harga, bumbu utama seblak yaitu kencur juga mengalami lonjakan harga yang drastis. Harga kencur yang sebelumnya berkisar antara Rp13 ribu sampai Rp14 ribu per kilogram kini melonjak menjadi Rp35 hingga Rp37 ribu per kilogram.

Meskipun beban operasional semakin berat, Satria dan rekan-rekannya sebagai pemilik usaha seblak instan di Ciamis tetap enggan mengurangi takaran bumbu cabai dan kencur agar kualitas rasa produk tetap terjaga.

Kenaikan harga seblak instan, yang sebagian besar dijual secara online, cenderung stabil dan tidak mengurangi volume penjualan. Dalam sehari, produk seblak instan ini dapat terjual antara 500 hingga ribuan porsi, yang dikirim ke berbagai wilayah di Indonesia. Para pemilik usaha seblak instan berharap agar harga cabai, kencur, dan bahan pokok lainnya di pasaran segera kembali stabil, sehingga tidak memberatkan masyarakat.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan