Kontroversi Wasit Warnai Kekalahan Persikab Bandung Lawan Tornado FC di Liga 3, Desak PSSI Segera Evaluasi

JABAR EKSPRES – Pertandingan Liga 3 Nusantara yang mempertemukan Persikab Bandung melawan Tornado FC Pekanbaru di Lapangan Kotabarat, Solo diwarnai protes keras pada Jumat (27/12) sore.

Protes keras ini dilakukan oleh Laskar Dalem Bandung -julukan Persikab Bandung- yang menurutnya ada banyak keputusan yang janggal dari wasit.

Seharusnya di pertandingan tersebut pun Persikab Bandung bisa berpeluang untuk mengakhiri pertandingan dengan kemenangan.

Namun karena banyak keputusan yang kontroversi dari wasit, mereka harus menelan kekalahan 1-2.

BACA JUGA:Isi Pesan Terakhir Penumpang Jeju Air di Detik-detik Sebelum Kecelakaan Pesawat

Menanggapi hal itu, pelatih kepala Persikab, Rasiman mengaku sangat kecewa akibat keputusan yang janggal dari wasit.

Seharusnya timnya bisa berpotensi menang dengan skor akhir 3-2 jika tidak terjadi adanya kontroversi tersebut.

“Saya tidak perlu menjelaskan secara detail, karena pertandingan ini live dan bisa ditonton semua orang,” ujarnya pada Minggu (29/12) malam.

Risman menjelaskan, dalam pertandingan ini ada dua keputusan yang kontroversi dari kepemimpinan wasit.

BACA JUGA:Viral Getok Parkir Kembali Terjadi di Bandung Zoo, Bus Ditarif Rp150 Ribu!

Pertama, wasit menganulir gol salto Sansan Fauzi ke gawang Tornado FC di menit 86. Wasit menganggap, gol tersebut tidak sah karena ada pemain Persikab yang terlebih dulu offside.

Kedua, yang janggal terjadi pada menit 89. Di mana Restu Agung Prasetya dilanggar pemain Tornado FC di kotak penalti, namun tidak mendapatkan hadiah penalti dan hanya mendapatkan kartu kuning saja.

“Ini harus dievaluasi. Setiap pertandingan hampir selalu ricuh, ini kan ada yang salah dan ini juga patut menjadi catatan. Kalau memang belum siap, di pending dulu. Kalau kejadian seperti ini berlanjut, kasian untuk tim-tim yang selalu dirugikan,” katanya.

BACA JUGA:Berlaku 1 Januari 2025! Begini Cara Dapat Diskon Listrik 50 Persen untuk Masyarakat

Untuk itu, Rasiman mendesak agar PSSI untuk segera turun tangan mengevaluasi hal tersebut.

“Kita uji saja, apakah liga ini hanya untuk kepentingan beberapa klub saja atau ini memang liga. Kalau memang ini hanya untuk kepentingan beberapa klub saja, kenapa enggak dipromosikan saja langsung, itu kan lebih simpel menurut saya. Jadi enggak perlu ikut berkompetisi, buat apa, enggak ada gunanya,” ucapnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan