Alasan Muslim Dilarang Merayakan Tahun Baru, Ada 10 Hal yang Bisa Merusak Iman

Alasan larangan untuk Merayakan tahun Baru dalam Islam. (freepik)
Alasan larangan untuk Merayakan tahun Baru dalam Islam. (freepik)
0 Komentar

Dari sini kita dapat menyaksikan bahwa perayaan tahun baru dimulai dari orang-orang kafir dan sama sekali bukan dari Islam. Yang berarti bila kita mengikutinya, maka itu berarti kita meniru-niru budaya orang kafir.

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَأْخُذَ أُمَّتِى بِأَخْذِ الْقُرُونِ قَبْلَهَا ، شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ . فَقِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَفَارِسَ وَالرُّومِ . فَقَالَ وَمَنِ النَّاسُ إِلاَّ أُولَئِكَ

Kiamat tidak akan terjadi hingga umatku mengikuti jalan generasi sebelumnya sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta. Lalu ada yang menanyakan pada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, Apakah mereka itu mengikuti seperti Persia dan Romawi? Beliau menjawab, Selain mereka, lantas siapa lagi?“ [HR. Bukhari no. 7319, dari Abu Hurairah.]

3. Merekayasa Amalan yang Tanpa Tuntunan di Malam Tahun Baru
Sudah jelas bahwa dalam Islam tidak ada perayaan tahun baru, sehingga daripada menghabiskan waktu dengan sia-sia, lebih baik menghabiskan malam tahun baru dengan mengisinya dengan dzikir berjama’ah di masjid

Baca Juga:KLIK Buka Amplop, Cair Saldo DANA Kaget Gratis Rp145.000 Hanya Berlaku Hari iniCara Dapat Saldo EWAllet Gratis Rp100.000 Dengan Manfaatkan Nomor WA

4. Terjerumus dalam Keharaman dengan Mengucapkan Selamat Tahun Baru
Dalam salah satu catatatn, dituliskan, barangsiapa memberi ucapan selamat pada seseorang yang berbuat maksiat, bid’ah atau kekufuran, maka dia pantas mendapatkan kebencian dan murka Allah Ta’ala.” [Ahkam Ahli Dzimmah, Ibnu Qayyim Al Jauziyah, 1/441, Dar Ibnu Hazm, cetakan pertama, tahun 1418 H.]

5. Meninggalkan Perkara Wajib yaitu Shalat Lima Waktu
Setelah merayakan malam tahun baru semalaman, biasanya orang jadi enggan untuk bangun sholat subuh apalagi untuk sholat tahajud.

Hal ini yang akan menimbulkan dosa, karena meninggalkan perkara wajib, untuk sesuatu yang tidak ada tuntunannya.

6. Begadang Tanpa Ada Hajat
Begadang tanpa ada kepentingan yang syar’i dibenci oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Termasuk di sini adalah menunggu detik-detik pergantian tahun yang tidak ada manfaatnya sama sekali.

Diriwayatkan dari Abi Barzah, beliau berkata,

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ يَكْرَهُ النَّوْمَ قَبْلَ الْعِشَاءِ وَالْحَدِيثَ بَعْدَهَا

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam membenci tidur sebelum shalat Isya dan ngobrol-ngobrol setelahnya.” [HR. Bukhari no. 568]

7. Terjerumus dalam Zina
Perayaan tahun baru tidaklah lepas dari ikhtilath (bercampur baur antara pria dan wanita) dan berkholwat (berdua-duan), bahkan mungkin lebih parah dari itu yaitu sampai terjerumus dalam zina.

0 Komentar