JABAR EKSPRES – Pj Wali Kota Cimahi, Dicky Saromi, merencanakan penataan ulang Pasar Cimindi pada tahun 2025. Dengan lokasinya yang strategis dekat industri tekstil, pasar ini direncanakan menjadi pusat kain sekaligus destinasi wisata ekonomi.
Setelah melakukan inspeksi terkait ketersediaan stok dan harga pangan, Dicky melanjutkan tinjauan ke beberapa titik di Pasar Cimindi yang akan ditata oleh Pemkot Cimahi.
“Pasar Cimindi ini dekat sekali dengan industri yang menghasilkan tekstil. Jadi, lantai atas ini nanti akan kami tata menjadi pasar kain,” ujar Dicky, Kamis (26/12/2024).
BACA JUGA: Terkait Dugaan Korupsi Harun Masiku, KPK Cegah Mantan Menkumham Bepergian ke Luar Negeri
Dicky menyebutkan bahwa beberapa area di pasar yang saat ini tidak dimanfaatkan secara maksimal akan segera ditata ulang.
“Kita tata semaksimal mungkin untuk pasar kain dan termasuk nanti ada tempat seperti panggung kecil untuk anak-anak muda bermusik dan sebagainya,” tambahnya.
Menurutnya, konsep ini dirancang agar pasar lebih hidup dan meriah, sekaligus mendukung pasar tradisional sebagai salah satu penggerak ekonomi masyarakat.
BACA JUGA: Promo Desember 2024 Klaim Makan Enak & Hemat Menyambut Akhir Tahun
“Ini sesuai dengan upaya kita menjadikan pasar sebagai salah satu tempat atau leisure ekonomi, jadi orang juga bisa berwisata,” jelas Dicky.
Sebagai langkah awal, Pemkot Cimahi akan fokus pada perbaikan drainase di kawasan Pasar Cimindi. Hal ini penting mengingat area tersebut sering mengalami banjir saat musim hujan.
“Yang akan ditata pertama yaitu drainase, karena di musim hujan sering mengalami kebanjiran,” ujar Dicky.
BACA JUGA: Cairkan Rp308.000 dengan LOGIN & Selesaikan Misi di Aplikasi Penghasil Uang
Selain itu, ia menegaskan bahwa penataan pasar tradisional adalah bagian dari program yang selalu ia sampaikan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Penataan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan fungsi Pasar Cimindi, tetapi Dicky berharap juga dapat memberikan manfaat lebih bagi masyarakat dan pelaku usaha di Kota Cimahi.
“Kita combine antara pasar dengan kebutuhan bahan pokok dan potensi dari komoditi lain. Ini semua dilakukan untuk memaksimalkan fungsi pasar tradisional sebagai pusat ekonomi,” pungkasnya.