JABAR EKSPRES – Identitas terduga pelaku yang melakukan tindak kekerasan terhadap seorang penumpang dan pengendara ojek online (Ojol) di kawasan Kampung Pandan Wangi, Desa Cibiru Hilir, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung masih abu-abu.
Wakil Ketua Ojek Pangkalan (Opang) Stasiun Cimekar, Dede Rahmat mengatakan, dirinya tak mengetahui secara detil mengenai insiden yang terjadi.
“Pertama ngedengar langsung dari Binmas ke rumah. Masalah kejadian jam berapa, dan hari apa saya kurang tahu,” katanya saat ditemui Jabar Ekspres di Polsek Cileunyi, Senin (23/12).
BACA JUGA: Geruduk Kejati Jabar dan PN Bandung: Perjuangan Warga Dago Elos Melawan Mafia Tanah Terus Berlanjut!
Ketika mengetahui ada keributan, dia menerangkan bahwa kejadian sebenarnya bukanlah di Pangkalan Opang Stasiun Cimekar.
“Saya baru mengetahui, ternyata kejadiannya bukan di pangkalan ojek, tapi di luar desa. Kejadiannya itu masuknya di Desa Cinunuk,” terangnya.
Rahmat mengaku, untuk siapa terduga pelaku yang nekat melakukan tindak kekerasan terhadap pengendara Ojol dan seorang penumpang hingga kritis itu, dirinya masih belum mendapatkan informasi yang jelas.
“Masih abu-abu. Belum ada titik terang sampai saat ini siapa-siapanya,” bebernya.
Rahmat memaparkab, dirinya akan kooperatif dan terus melakukan koordinasi, terutama kepada pihak Polsek Cileunyi guna mengusut tuntas kasus hingga terduga pelaku dapat ditangkap.
“Saya juga kan koordinasi dengan penjaga palang pintu Stasiun Cimekar. Memang gak ada selisih paham dari siang sampai kejadian itu gak ada,” paparnya.
Rahmat menyampaikan, pihaknya yakni Opang Stasiun Cimekar tak pernah menghalangi kegiatan Ojol dalam menjemput penumpang.
“Kita Opang sama Ojol sudah lama kondusif. Pangkalan ojek stasiun (Cimekar) dan (titik penjemputan) Ojol beda beberapa meter,” imbuhnya.
“Jadi suka berdampingan. Gak ada gesekan apapun. Dulu sempat ada masalah, tapi semuanya sudah clear,” pungkas Rahmat. (Bas)