JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung kembali gelar gerakan pangan murah (GPM), di Kelurahan Samoja, Kecamatan Batununggal, Senin (23/12).
Kepala Dinas Ketahan Pangan dan Pertanian, Gin Gin Ginanjar menuturkan, hal ini merupakan jawaban dari kecenderungan harga pangan yang tengah mengalami fluktuasi di pasar Kota Kembang.
“GPM ini dimaksudkan untuk menghadirkan pangan yang bisa terjangkau oleh masyarakat dengan harga yang relatif lebih murah dibanding harga pasar,” kata Gin Gin.
Diakuinya, kuota pelaksanaan GPM tahun 2024 seharusnya telah selesai dilaksanakan di angka 42 kegiatan. Namun, ditengah permintaan masyarakat yang kian bertambah jelang Nataru, pihaknya kembali menggelar kegiatan tersebut.
BACA JUGA: Jelang Nataru, Mendag Pastikan Harga Bapok di Bandung Barat Stabil
“Ini mungkin ke 44 kalinya di tahun ini, sebenernya target di tahun ini tuh 42 kali. Tapi karena menjelang Nataru ini banyak permintaan, jadi kita adakan kembali. Sebetulnya (GPM) sudah habis di beberapa minggu yang lalu,” ujarnya
Gin Gin mengungkapkan, telur ayam jadi komoditas yang banyak di buru para masayarakat pada kegiatan GPM. Sebab, pangan strategis tersebut tengah mengalami kenaikan di pasar Kota Kembang yang kini sentuh Rp 32.000 perkilo.
“Tadi kita pagi monitor di Pasar Kosambi itu rata-rata Rp 32.000 per kilo. Sekarang disini (telur) Rp 28.500 per kilo,” katanya
Berbarengan dengan kegiatan tersebut, pihaknya turut membagikan bibit-bibit bahan pangan strategis guna masyarakat melaksanakan budidaya secara mandiri.
Hal ini guna terpenuhinya ketahanan pangan, dan mampu memenuhi kebutuhannya secara pribadi dilingkup terkecil yakni keluarga.
“Pembagian bibit gratis itu selalu. Karena kita memberikan hari ini bibit cabai, cengek, cabai rawit yang tadi kan juga naik. Berbagai jenis sayuran,” ucapnya
“Diharapkan warga pada akhirnya mencoba untuk menanam. Sehingga sedikit-sedikit ketahanan pangan atau kebutuhan masyarakat bisa dipenuhi dari budidayanya sendiri,” pungkasnya (Dam)