JABAR EKSPRES – Sejumlah ibu rumah tangga di Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengeluhkan harga telur ayam yang terus meroket jelang natal dan tahun baru (Nataru) 2024-2025. Harga telur yang sebelumnya dijual seharga Rp26.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp31.000 per kilogram. Kondisi ini pun membuat ibu-ibu kaget.
Mereka menilai meroketnya harga telur ayam cukup memberatkan, apalagi bagi ibu-ibu yang mengandalkan telur sebagai bahan makanan pokok sehari-hari.
“Kaget aja, saya terakhir beli di warung Rp26.000 per kilo. Kalau di pasar terakhir beli itu seharga Rp25.000. Tadi saya mau beli kok naik jadi Rp31.000 per kilogram,” ujar Wini Nurhaeni (30) warga Padalarang, Selasa (17/12/2024).
Melihat harga telur yang saat ini mencapai Rp31.000 per kilogram, membuatnya mengurungkan niat untuk berbelanja.
“Enggak jadi beli telurnya, uangnya di pas-pasin untuk kebutuhan lainnya” ucapnya.
BACA JUGA: Penyusutan Lahan Sulit Terawasi DPKP Bandung Barat Susun LP2B
Hal yang sama juga dikatakan Windarsih (45) ibu rumah tangga sekaligus penjual nasi kuning di Desa Ciburuy, Kecamatan Padalarang. Naiknya harga telur membuat kepalanya pusing.
Pasalnya, harga ini bakal berdampak pada pelaku usaha kecil yang menjadikan telur sebagai bahan utama produksi.
“Meski harga telur naik, Kami tidak berani menaikkan harga jual karena khawatir ditinggall pembeli,” ujarnya.
Untuk menyiasatinya, terpaksa memperkecil ukuran dan porsinya agar tidak menanggung beban biaya produksi yang lebih tinggi.
“Enggak apa-apa untung kecil daripada ditinggal pelanggan. Jadi porsinya dibedain untuk telurnya,” katanya.
“Ya bagaimana caranya agar tetap cukup,” tambahnya.
Kenaikan harga ini, terjadi sejal satu pekan terakhir, menjelang datangnya natal dan tahun baru. Bahkan, sejumlah pedagang tidak mengetahui penyebab kenaikan harga telur.
“Naik antara Rp5.000 sampai Rp6.000 per kilogramnya. Naiknya enggak tau dari sananya,” ungkap Ujang Koswara (67) pedagang sembako di Pasar Tradisional Tagog Padalarang.
Selain harganya naik, stok telur juga menipis jelang Nataru tahun ini. “Stok menipis (telur). Ini jelang tahun baru,” ucap dia.
Naiknya harga telur tersebut membuat sejumlah pelanggan mengeluh. Menurut dia, harga kebutuhan pokok sering naik saat menjelang hari besar seperti Nataru.