Dewan Dorong 3 Pengelola Pasar Gedebage Duduk Bersama Benahi Tata Kelola

JABAR EKSPRES – Masalah gunungan sampah di Kota Bandung tidak hanya terjadi di Pasar Caringin. Tapi juga di Pasar Gedebage.

Bahkan, fenomena itu kian berlarut. Karena kejadian terus berulang selama beberapa tahun. Seperti pantauan Jabar Ekspres pada Selasa (17/12). Gunungan sampah itu ada di beberapa titik di pasar yang ada di Jalan Soekarno Hatta itu.

Sampah menumpuk di beberapa titik dengan ketinggian lebih dari satu meter. Kebanyakan memang sampah organik seperti potongan pisang dan buah lain.

Baunya menyengat. Menjadi aroma penyambut bagi pengunjung yang datang ke pasar itu.

BACA JUGA: Otak-Atik Perbup di Kasus Korupsi Pasar Cigasong Majalengka

Keluhan terkait gunungan sampah itu kerap dikeluhkan pedagang maupun pengunjung. Bahkan saking jengkelnya, para pedagang bakal menggelar aksi protes. Yakni dengan mengirim gunungan sampah itu ke Kantor Perumda Pasar dan DLHK Kota Bandung.

Salah satu simpul masalah pengelolaan sampah di Pasar Gedebage itu adalah kurang kompaknya pengelola pasar. Kawasan dengan luas sekitar 12 hektar itu dikelola oleh tiga pihak.

Yakni PD Pasar Kota Bandung, PT Ginanjar yang sebagian besar mengelola kawasan pasar tradisional, serta PT Javana Arta Perkasa yang mengelola kawasan Cimol.

Berkaitan dengan itu, Anggota Komisi C DPRD Kota Bandung Andri Rusmana berpendapat bahwa ketiga pihak harus mau akur. Tujuannya adalah menciptakan pengelolaan yang lebih baik.

BACA JUGA: Viral ABK di Katapang Bandung Disuruh Makan Daging Musang, Begini Penuturan Keluarga

Politikus PKS itu menjabarkan, seharusnya kalau dikelola oleh tiga perusahaan secara akal sehat bisa menjadi lebih baik dan tidak ada persoalan, tidak justru sebaliknya. “Kenyataannya malah memprihatinkan. Semestinya ke tiga pihak bisa gotong royong,” jelasnya.

Andri mendorong agar Pemkot bisa segera bertindak. Yakni dengan mengevaluasi kontrak atau kerja sama yang selama ini terjalin dalam pengelolaan pasar itu. Ketiga pihak perlu duduk bersama untuk menuntaskan persoalan dan memperbaiki tata kelola. “Hilangkan dulu semua ego pribadi, mari bersatu menyelesaikan masalah ini secepatnya karena sudah sangat merugikan masyarakat,” tutupnya.(son)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan