60 Tahun Mapala UI: Jejak Prestasi, Petualangan, dan Dedikasi Tanpa Batas

JABAR EKSPRES – Organisasi Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Indonesia (Mapala UI) merayakan usia 60 tahun sejak berdiri pada 12 Desember 1964 silam.

Ada Jejakmu Di Ceritaku merupakan tajuk utama bagi 1.140 Anggota Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Indonesia atau Mapala UI, yang merayakan hari lahir.

Mapala UI merupakan organisasi Mahasiswa Pencinta Alam yang pertama sekaligus organisasi tertua pada lingkup kemahasiswaan di Indonesia.

Dalam perjalanannya, kehidupan Organisasi ini turut mengalami pasang surut, suka dan duka sekaligus sarat prestasi.

“Mapala UI tidak sekedar organisasi mahasiswa, namun ini adalah sekaligus rumah kami untuk berkumpul dan menjalankan sejumlah ide di lingkup penelitian, kepetualangan dan juga wadah melakukan bakti sosial di seluruh penjuru nusantara”, ungkap Ripto Mulyono (M 345 UI) dalam perayaan ulang tahun ke 60 di Pusgiwa UI Depok, Sabtu (14/12).

BACA JUGA: Warga Ciomas Bogor Digegerkan Ular Sanca 3 Meter, Bukan Kali Pertama Terjadi

Prestasi dan Tragedi Mewarnai Perjalanan

Sebagai mahasiswa di era 80 hingga 90 an, Ripto turut bersaksi mengalami arus pasang surut suka duka organisasi, lelaki yang masih terlihat gagah ini juga dikenal sebagai pendaki mancanegara.

Bersama Tantyo Bangun (M 335 UI) mengibarkan panji kehormatan Mapala UI di titik tertinggi Argentina, gunung Aconcagua di tahun 1993, setahun sesudah paska tragedi di gunung yang sama, yang menewaskan Norman Edwin (M 116 UI) dan Didiek Samsu (M 276 UI).

Kabar itu disampaikan melalui teleks oleh seorang pegawai Departemen Luar Negeri. Ketika Adi Seno (M 207 UI), anggota senior Mapala UI yang menginap di Posko.

Menerima kabar tersebut, Adi tidak dapat menahan air mata. Semua orang di Posko mengerti bahwa Norman telah mencapai puncak tertinggi di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa.

BACA JUGA: 3 Game Penghasil Uang Terseru 2024, Hasilkan Saldo E-Wallet Rp630.000 Lewat Cara Ini

Selang 26 tahun kemudian, Mapala UI kembali menyampaikan keberhasilan mencapai puncak Gunung Vinson Massif.

Puncak tertinggi di Benua Antartika ini merupakan puncak ke-6 yang berhasil dicapai dalam rangkaian Ekspedisi Seven Summits UI pada program Badan Khusus Ekspedisi.

Pada 6 Januari 2018 pukul 16.30 waktu Chile, diwakili oleh Dedi Satria (M-737-UI), berhasil menapakkan kaki di puncak Vinson Massif, yang merupakan puncak gunung tertinggi di Benua Antartika. Pendakian ini sudah dipersiapkan sejak Februari 2017.

Writer: Sandika FadilahEditor: H Priyadi

Tinggalkan Balasan