JABAR EKSPRES – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung mencatat ada 2.541 kasus demam berdarah dengue (DBD), dengan tingkat kejadian atau incidence rate (IR) 67/100.000 penduduk sejak bulan Oktober 2024.
Kepala Bidang Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Kabupaten Bandung, Purwitasari mengatakan, sebanyak 37 orang meninggal dunia akibat DBD dengan memiliki case fatality rate (CFR) sebesar 1,46 persen.
Namun, menurutnya kasus DBD tersebut mengalami penurunan dibandingkan dengan data periode sebelumnya. Yakni pada bulan November 2024.
Baca Juga:Lebih Kece dan Modis, New Honda Scoopy Resmi Diperkenalkan di Jawa BaratPengeluaran Dana Kampanye Jeje Ronal Kalahkan Dedi Erwan, Capai Rp10,927 Miliar
Pihaknya pun sudah memberikan surat edaran kepada puskesmas maupun rumah sakit untuk mewaspadai peningkatan kasus DBD ini.
“Kami sudah berikan surat buat puskesmas maupun rumah sakit untuk mewaspadai peningkatan kasus, yang salah satunya adalah DBD. Mengingat musim hujan itu kan dari Oktober sampai awal tahun 2025 sehingga sangat berpengaruh,” jelasnya.
“Kami kampanye PSN (pemberantasan sarang nyamuk) dengan 3M Plus, yaitu menguras tempat penampungan air, menutup tempat penyimpanan air, memanfaatkan sampah bernilai ekonomis, dan plusnya itu mencegah gigitan nyamuk pakai abate atau kelambu,” ungkapnya.
“Kemudian kami juga melakukan pemberian larvasida untuk membunuh jentik nyamuk dan melakukan insektisida melalui fogging,” lanjutnya.
