Di sebuah sudut rumah produksi Hirka Shoes di Jalan Moch Toha, Kota Bandung, Jaja Ahmad (70) duduk di kursi kerjanya. Tangannya yang renta namun terampil memegang potongan kulit ceker ayam, menyusunnya dengan cermat pada pola sepatu yang ia rancang.
Muhamad Nizar, Jabar Ekspres.
“Kalau dari segi kesulitan, penyusunan ceker itu yang paling sulit,” katanya sambil tersenyum saat diwawancarai Jabar Ekspres, selagi dirinya merapikan jahitan sebuah sepatu belum jadi, pada Kamis (12/12). “Tapi ya tekuni saja. Apalagi saya cuma bisa di sini.”
Jaja bukan sekadar perajin sepatu. Ia adalah saksi hidup perjalanan panjang sebuah inovasi unik dari Hirka Shoes, rumah produksi sepatu berbahan dasar kulit ceker ayam. Sejak bergabung pada 2015, Jaja telah menjadi bagian penting dari kesuksesan bisnis ini.
Dulu, sebelum mengenal dunia sepatu, hidup Jaja dipenuhi ketidakpastian. “Saya dulu nggak punya pekerjaan. Cuma ikut-ikutan sama orang yang ahli sepatu,” kenangnya. Ia belajar dari bawah, dari pabrik sepatu hingga akhirnya menjadi perajin yang menguasai teknik pembuatan sepatu kulit. Ketekunan dan rasa ingin tahunya yang besar membuatnya mampu mengolah bahan baku tak biasa seperti kulit ceker ayam.
BACA JUGA: 4 Hal Penting dari Technical Meeting Pertamina SAC Indonesia 2024-2025 West Java Qualifiers
Inovasi yang Menciptakan Peluang
Ceker ayam, yang umumnya hanya dikenal sebagai bahan masakan, di tangan Jaja dan tim Hirka Shoes berubah menjadi sesuatu yang lebih berharga. “Motif ceker itu unik,” ujar Jaja. “Dulu limbah, tapi sekarang bisa jadi sepatu.”
Prosesnya tidak mudah. Dari mentah hingga siap pakai, kulit ceker ayam harus diolah selama sepuluh hari. Setiap potongan harus disusun dengan hati-hati agar pola sesuai dengan desain. Meski begitu, hasil akhirnya berbicara banyak: sepatu-sepatu unik ini berhasil menarik perhatian pasar internasional.
Hirka Shoes, yang dirintis oleh Nurman Farieka Ramdhany pada 2018, kini memasarkan produknya ke berbagai negara, seperti Jepang, Brasil, Inggris, hingga Amerika Serikat. Dengan harga mulai Rp 500 ribu hingga Rp 2 juta, sepatu berbahan dasar kulit ceker ayam ini telah menciptakan fenomena tersendiri.