JABAR EKSPRES – Buruknya pengelolaan air lindi dari pengolahan air limbah (IPAL) sampah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti menimbulkan masalah besar bagi masyarakat sekitar, khususnya di Desa Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Belum optimalnya instalansi IPAL tersebut menyebabkan sungai besar seperti Cimeta, Citarum hingga Waduk Cirata tercemar air lindi sejak beberapa tahun terakhir.
Salah seorang warga Desa Sarimukti, Sobirin (67) menuturkan, kondisi air di sungai Cipanawuan, Ciganas, Cipicung berwarna kecokelatan pekat, berbusa dan mengeluarkan bau menyengat.
Baca Juga:Sempat Viral Penganiayaan di Soreang, Polisi Amankan 2 PelakuPolres Cimahi Bongkar 41 Kasus Narkoba Selama Oktober-Desember, Barang Bukti Capai Rp5 Miliar
Hal ini menurut dia, disebabkan pipa pengeluaran air atau outlet IPAL TPA Sarimukti masih memproduksi air lindi, dan diduga merembas ke badan sungai.
“Saya dan istri menggarap ladang di sekitar sungai Ciganas. Setiap hari kondisinya seperti ini, dan mengeluarkan bau. Karena sudah terbiasa jadi kami menahan rasa bau itu,” ungkap Sobirin saat dikonfirmasi, Rabu (11/12/2024).
Menurutnya, kondisi air sungai berwarna cokelat dan berbusa tersebut terjadi sejak adanya TPA Sarimukti. Mengingat ia tinggal di daerah ini sudah puluhan tahun.
Meskipun tempat tinggalnya berada sekitar 100 meter di atas sungai Ciganas, tapi bau menyengat terasa. Apalagi saat hujan turun.
“Saya masih ingat dulu airnya bersih dan jernih. Sejak ada TPA Sarimukti air di sungai Ciganas ini jadi cokelat, berbusa dan bau. Memang sangat tidak nyaman, saya sering sesak mungkin terpengaruh sungai di bawah, tapi lama-lama terbiasa juga. Pengennya pindah tapi gimana lagi, ini satu-satunya tempat tinggal saya,” ujarnya.
Pada momen tertentu, disebutkan debit air limbah di sungai Ciganas kerap kali mendadak tinggi. Ketika itu terjadi, ia menduga out fall IPAL TPA Sarimukti sengaja di buka pengelola, karena air lindi yang masuk sudah tak tertampung di tempat pengolahan tersebut.
“Memang air sungai ini kan dari TPA Sarimukti jadi airnya hitam seperti itu. Bahkan ada kalanya satu atau dua bulan sekali bendungan (IPAL) nya seperti sengaja di buka. Kalau sedang di buka airnya meluap bahkan bisa mencapai jembatan yang melintasi sungai Ciganas dan baunya jauh lebih menyengat dari biasanya,” ungkapnya.
