Kematian Akibat DBD di Bandung, Dinkes Sebut Keterlambatan Penanganan Jadi Faktor Utama

“Gerakan ini mengajak setiap keluarga untuk menunjuk satu anggota rumah tangga menjadi Jumantik. Mereka bertugas memeriksa dan memberantas jentik nyamuk di rumah masing-masing, minimal seminggu sekali. Kalau di perkantoran, tugas ini bisa dilakukan oleh petugas kebersihan,” ungkap Anhar.

Menurutnya, partisipasi aktif masyarakat sangat penting karena tenaga petugas puskesmas dan kader kesehatan di lapangan terbatas. “Kalau hanya mengandalkan petugas puskesmas atau kader kesehatan, jelas tidak cukup. Maka, kami dorong agar masyarakat mandiri,” tegasnya.

BACA JUGA: Fathi: Kenaikan UMP 2025 Sebesar 6,5 Persen Wujud Komitmen Pemerintah untuk Peningkatan Kesejahteraan Pekerja

Ia berharap dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, angka kasus DBD di Kota Bandung dapat terus menurun sehingga masyarakat dapat hidup lebih sehat dan bebas dari ancaman penyakit ini.

Selain itu, Dinkes juga menjalankan program jangka panjang berupa pengendalian wabah berbasis wilayah. Salah satu contohnya adalah program di Ujung Berung yang diharapkan selesai pada Desember 2024.

“Insya Allah hasilnya mulai terasa dalam satu hingga dua tahun ke depan,” harapnya. (zar)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan