Dinkes Kota Bandung berharap upaya ini dapat menekan laju kasus DBD sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat untuk segera memeriksakan diri jika mengalami gejala demam yang mencurigakan.
“Kunci utamanya ada di kesadaran bersama, baik menjaga lingkungan maupun mengambil tindakan cepat saat gejala muncul,” ujarnya.
Diketahui Kota Bandung duduki peringkat pertama terkait kasus demam berdarah dengue (DBD) di Jawa Barat. Hingga 1 Desember 2024, Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar mencatat telah terjadi 7.268 kasus diidap masyarakat Kota Kembang dengan 29 orang meninggal.
BACA JUGA: Komisi 2 Soroti Tantangan Pertumbuhan Ekonomi Jabar di Masa Transisi
Adapun sebaran dari total yang terjadi di Jabar sebanyak 55.251 kasus. Peringkat dua diduduki Kota Depok sebanyak 4.660 kasus, Kota Bekasi 4.043 kasus, Kabupaten Bandung Barat 3.412 kasus, dan Kabupaten Karawang 3.049 kasus.
Apabila melansir dari data Dinkes Kota Bandung, trend kenaikan kasus DBD naik tiga kali lipat dari tahun 2023. Adapun rinciannya yakni 1.865 kasus DBD terjadi di tahun sebelumnya dengan delapan orang meninggal dunia.
Anhar mengklaim adanya penurunan signifikan kasus demam berdarah dengue (DBD) pada bulan November 2024 dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya. Meski demikian, ia mengakui adanya lonjakan kasus yang terjadi sejak awal tahun.
BACA JUGA: When The Phone Rings Episode 5 dan 6 Batal Tayang, Netizen Ramai-ramai Komen di Instagram Netflix
“Kalau sekarang tercatat ada 7.310 kasus DBD di tahun 2024. Kasusnya tinggi di awal tahun, terutama Januari hingga April. Namun, mulai Mei jumlahnya terus menurun. Bahkan, pada November hanya ada 58 kasus, lebih rendah dibanding November 2023 yang mencatat 94 kasus,” ujar Anhar kepada Jabar Ekspres, belum lama ini.
Meski ada penurunan di paruh kedua tahun ini, total kasus DBD di Kota Bandung pada 2024 tercatat jauh lebih tinggi dibandingkan tahun 2023.
“Tahun lalu total kasus hanya 1.856, sementara tahun ini mencapai 7.320. Itu hampir lima kali lipat lebih banyak,” jelasnya.
BACA JUGA: Akun Baru KLAIM Saldo hingga Rp900.000, Instal Aplikasi Penghasil Uang Ini!
Untuk menekan laju kasus, Dinkes Kota Bandung terus menggalakkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan metode 3M (Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang). Salah satu inovasi yang diperkenalkan adalah Gerakan Satu Rumah Satu Juru Pemantau Jentik (Jumantik).