Kata Pengamat Soal Rencana Kerja Pemkot Bandung Menanggulangi Permasalahan Banjir di Tahun 2025

JABAR EKSPRES – Pengamat Tata Kota Universitas Pendidikan Indonesia, Yudi Asep menyoroti soal rencana kerja Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dalam mengatasi permasalahan banjir di tahun 2025.

Diakuinya, tak ada inovasi terbaru terkait rencana strategis (Renstra) Pemkot Bandung perihal menyelesaikan permasalahan banjir di Kota Kembang.

“Program yang akan dilaksanakan cenderung masih sama ya. Namun dengan anggaran yang terbilang besar, Indikator capaian ini harus jelas. Tuntas gak dalam mengurangi dampak banjir diberbagai wilayah, apakah daya tampung dapat disiapkan secara maksimal? Itu kan yang jadi pertanyaan,” katanya kepada Jabar Ekspres, Jumat (6/12).

BACA JUGA:Bayar PBB Bisa Dapat Hadiah Kulkas, Televisi, atau Mesin Cuci, Berlaku Hingga 8 Desember 2024, Ini Syaratnya!

Menurutnya, skala prioritas dalam menanggulangi permasalahan banjir harus dipetakan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung. Hal ini berkenaan dengan lanskap Kota Kembang yang sudah masuk kategori jenuh.

“Saya kira, ada atau tidak kolam retensi ini tidak sepenuhnya menyelesaikan permasalahan banjir. Karena realitasnya banjir tetap terjadi,” katanya

“Terus untuk sumur imbuhan, sebetulnya ini tak perlu menggunakan APBD Kota Bandung, mubazir. Dengan landscape kota yang terbilang padat, masyarakat seharusnya dilibatkan untuk membangun mandiri di halaman rumahnya,” tambahnya.

Diakuinya, sumur imbuhan yang pagu anggarannya Rp4,8 miliar tak mampu mengurangi debit air berskala besar. Maka dari itu, perlu kerjasama antara Pemkot Bandung dengan masyarakat.

BACA JUGA:Optimalkan Pompanisasi dari Kementan, KBB Mampu Surplus Beras 32.528 Ton

“Karena sumur imbuhan ini kan vertikal kebawah. Ini hanya mengatasi genangan secara mikro. Maka dari itu, perlu sinergi, masyarakat berfokus di skala mikro, pemkot fokus di skala makro,” ucapnya.

Menurutnya, Pemkot Bandung harus memiliki kelembagaan yang hanya terfokus pada permasalahan banjir. Sehingga, problematika ini bisa segera diatasi.

“Ini yang sering dibahas di forum akademisi berbagai perguruan tinggi. Bahwa Kota Bandung secara kelembagaan, baik kordinasi antar lembaga, belum ada yang terfokus terhadap permasalahan banjir,” ungkapnya.

“Padahal ini penting, agar proyek-proyek seperti persiapan daya tampung, normalisasi sungai, hingga infiltrasi bisa fokus dilakukan,” pungkasnya. (Dam)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan