JABAR EKSPRES – Mantan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy, Bambang Hidayah, menegaskan bahwa penanganan sampah yang menumpuk di aliran sungai Bendungan Leuwikeris merupakan tanggung jawab pemerintah daerah.
“Sebetulnya BBWS tidak ada kewajiban untuk membersihkan sampah di sungai, karena itu tugasnya dinas kebersihan kota atau kabupaten, seperti di DKI Jakarta yang membersihkan sampah di sungai adalah Dinas Kebersihan dan Lingkungan Hidup,” kata Bambang Hidayah, Jumat (6/12/2024).
Kondisi sungai yang dipenuhi sampah, menurut Bambang, adalah dampak dari kurangnya kebersihan di daratan. “Jika seandainya sampah itu bersih di darat, tentu sampah di sungai tidak ada, kecuali masyarakat yang buang langsung ke sungai,” tambahnya.
Dia juga menekankan bahwa kebersihan sungai adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat. “Pemerintah punya peran untuk membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya kebersihan sungai,” ujarnya.
BACA JUGA:Pemkab Ciamis Capai Target Lelang Barang Milik Daerah 106 Persen di 2024
Hujan yang mengguyur wilayah Ciamis dalam beberapa hari terakhir memperburuk situasi, dengan genangan sampah terlihat di berbagai area wisata, termasuk di Bendungan Leuwikeris. Tumpukan sampah terdiri dari plastik, kayu, dan bambu, diduga terbawa arus deras dari anak-anak sungai yang mengalir ke wilayah Tasikmalaya dan Ciamis. Longsoran sampah dari bekas Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Handapherang juga semakin memperburuk kondisi.
Warga setempat, Uli, mengungkapkan bahwa genangan sampah ini tidak hanya merusak estetika pemandangan, tetapi juga mengeluarkan bau tidak sedap yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
“Sampah yang berasal dari longsoran TPAS ditambah kiriman dari Sungai Cipalih membuat air menjadi bau dan tidak enak dipandang. Pengunjung jadi enggan datang. Selain itu, baling-baling perahu kami sering rusak karena tersangkut sampah. Kami mengalami kerugian pendapatan,” keluhnya.
BACA JUGA:15 Negara Asia Pasific Kunjungi RSUD Ciawi, Apresiasi Pelayanan Bogor Pain Center
Keberadaan sampah di Bendungan Leuwikeris tidak hanya merusak pemandangan, tetapi juga mengancam daya tarik wisata serta ekosistem di sekitarnya. Genangan ini berpotensi merusak ekologi perairan dan menurunkan kualitas air, yang berdampak pada kehidupan biota lokal.