Tidak Masuk Anggaran 2025, Kelanjutan Pembangunan Tower B dan D Rumah Deret Tamansari Belum Jelas

JABAR EKSPRES– Pembangunan 2 tower lanjutan Rumah Deret Tamansari tampaknya belum bisa direalisasikan dalam waktu dekat. Termasuk peluang di 2025.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Bandung, Rizki Kusrulyadi, Kamis (5/12). Menurutnya rencana pembangunan itu belum masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025.

“Enggak (Tidak masuk Anggaran 2025.red),” jelasnya di sela menemani kunjungan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait di samping Rumah Deret.

Rizki melanjutkan, pihaknya dalam waktu dekat lebih fokus untuk menuntaskan pembangunan sarana dan prasarana di Rumah Deret yang ada di samping Layang Pasupati itu. Termasuk yang ada di Rancacili. “Kami tuntaskan dulu yang di sini (Rumah Deret Tamansari.red), kami kan masih ada juga yang di Rancacili butuh dituntaskan. Biar tidak setengah-setengah,” bebernya.

Dalam kesempatan itu, Rizki juga merespons terkait keluhan penghuni Rumah Deret terkait air yang belum lancar. “Itu kan karena sudah lama kami siapkan, lalu lama enggak dipakai. Kalau sekarang sudah lancar,” katanya.

Kemudian berkenaan dengan operasional lift akan dilakukan bertahap. “Nanti bertahap lah, biar penghuninya banyak dulu,” tuturnya.

Proyek rumah deret di samping Layang Pasupati itu mulai dibangun 2020 lalu. Perencanaannya akan berdiri 4 blok. Yakni bloka A, B, C, dan D.

Saat ini, blok A dan C telah tuntas berdiri. Pembangunan konstruksi dan strukturnya tuntas. Bahkan beberapa unit telah dihuni warga. Meski masih beriringan dengan pekerja yang tengah menggarap pembangunan sejumlah infrastruktur. Sementara untuk blok B dan D masih belum terlihat ada pembangunan

Pemkot Bandung sebenarnya telah mengucurkan tidak sedikit anggaran untuk membangun dua tower rumah deret itu. Berdasarkan data Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) nilainya mencapai sekitar Rp152 miliar.

Rinciannya di antaranya, untuk pembangunan pondasi, struktural, arsitektural dan MEP Blok I Rp 73,7 miliar. Manajemen Konstruksi rancang bangun Rp987 juta. Penyusunan Amdal Rp367 juta.

Kemudian pembangunan tahap II Rp 43 miliar, pembangunan tahap III Rp 21,3 miliar. Lalu MK optimalisasi Rp 729 juta, dan Optimalisasi pembangunan rumah deret di tahun 2023 Rp 12,2 miliar.

Writer: Hendrik Muclison

Tinggalkan Balasan