JABAR EKSPRES – Tabrakan Mengerikan di Cadas Pangeran Kamis pagi, 5 Desember 2024, sebuah angkot terguling setelah menabrak dua sepeda motor di Jalan Raya Bandung-Cirebon, kawasan Cadas Pangeran, Sumedang, Jawa Barat. Insiden ini menyebabkan enam orang luka-luka dan menciptakan kepanikan di sekitar lokasi kejadian.
Menurut saksi mata, Ari Sobari, angkot jurusan Cileunyi-Sumedang yang dikemudikan Jali melaju dari arah Bandung menuju Sumedang. Dalam perjalanannya, kendaraan terlihat oleng hingga kehilangan kendali, lalu menghantam dua sepeda motor dari arah berlawanan. Akibat benturan keras, angkot terguling, dan dua sepeda motor mengalami kerusakan parah.
Kapten Agus Hermawan dari Danramil Tanjungsari mengungkapkan bahwa angkot melaju dengan kecepatan tinggi, sehingga tidak mampu mengendalikan laju kendaraan. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, meski enam orang harus dilarikan ke RSUD Umar Wirahadi Kusumah untuk perawatan medis.
Selain dikenal karena sejarahnya, Jalan Cadas Pangeran juga kerap diwarnai kecelakaan tragis. Banyak yang menghubungkan hal ini dengan medan jalan yang curam, tikungan tajam, serta mitos-mitos yang berkembang.
Jalan Cadas Pangeran bukan sekadar jalur penghubung antara Bandung dan Cirebon. Dibangun sejak 1808 oleh Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels, jalan ini merupakan bagian dari proyek ambisius Jalan Raya Pos yang menghubungkan Anyer hingga Panarukan.
Namun, sejarah pembangunannya menyimpan kisah kelam. Ribuan pekerja rodi dari Sumedang, Garut, Tasikmalaya, Subang, dan Indramayu tewas akibat kelaparan dan wabah malaria selama proyek berlangsung. Kuburan massal para pekerjapun masih bisa ditemukan di kawasan ini.
Salah satu mitos yang terkenal adalah keberadaan tiga siluman dalam trisula yang konon menyangga lereng di sekitar jalan. Ada pula cerita tentang air keramat yang mengalir dari pipa bambu di sekitar jalan, yang diyakini memiliki khasiat penyembuhan. Masyarakat setempat bahkan percaya bahwa ular raksasa menghuni jurang di kawasan ini, yang kerap muncul dan menyebabkan kecelakaan.
Cadas Pangeran juga menjadi daerah rawan longsor. Longsor besar pernah terjadi pada 1995, memutus akses jalan selama berbulan-bulan. Longsor lainnya menyusul pada tahun 2000, meskipun dengan dampak yang lebih kecil. Hingga kini, peningkatan mobilitas kendaraan membuat kawasan ini tetap berisiko.