JABAR EKSPRES – Kasus Stunting di Indonesia masih terbilang tinggi meskipun ada penurunan dari tahun 2013 dengan prevalensi kasus 30,8% menjadi 21,5 % pada tahun 2023.
Target utama untuk tahun 2024 adalah mengurangi angka stunting lebih lanjut hingga mencapai 14%.
Guna mendukung program pemerintah untuk menurunkan dan mencegah peningkatan kasus stunting melalui peningkatan kesejahteraan psikologis ibu balita dalam pola pengasuhan.
Maka, Tim dosen dan mahasiswa dari Universitas Bhakti Kencana (UBK) Garut, melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan tema “Peningkatan Kesejahteraan Psikologis Ibu Balita dalam Tumbuh Kembang Balita dan Pencegahan Stunting” di Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut.
Kegiatan tersebut diketuai oleh Santi Rinjani, S.Kep.,Ners.,M.Kep beserta anggotanya Rany Yulianie, S.ST.,M.Kes, Nisa Wening Asih Sutrisno, S.S.,M.Si dan Ns. Iman Nurjaman, M.Kep.
Adapun tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesejahteraan psikologis ibu balita dalam mendukung tumbuh kembang anak serta mencegah stunting.
Kegiatan ini dihadiri oleh Bapak Lurah Kelurahan Sukajaya yaitu Bapak Dayat, SIP beserta Bapak RW 15 dan Bapak RT 2.
Kegiatan pertama dimulai dengan sesi pre-test untuk mengukur pengetahuan awal para peserta mengenai stunting dan tingkat kesejahteraan psikologis ibu.
Kegiatan yang kedua yaitu pemberian psikoedukasi dimana tim dosen dan mahasiswa UBK Garut memberikan penyuluhan yang komprehensif mengenai pentingnya peran psikologis ibu dalam tumbuh kembang balita dan strategi pencegahan stunting dilanjutkan dengan sesi konseling dan manajemen stres pada ibu balita.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru dan meningkatkan kesadaran para ibu mengenai pentingnya kesehatan psikologis dalam mendukung pertumbuhan anak.
Kegiatan ini ditutup dengan sesi post-test untuk mengevaluasi peningkatan pengetahuan peserta setelah mengikuti penyuluhan serta kesejahteraan psikologis ibu balita.