JABAR EKSPRES – Dokter adalah salah satu profesi paling penting, berpengaruh, dan juga bergengsi di Indonesia maupun dunia secara keseluruhan sehingga banyak sekali orang ingin menjadi dokter.
Jika Anda adalah salah satu orang muda yang punya mimpi menjadi dokter, Anda pasti bertanya-tanya tentang berapa lama pendidikan kedokteran? Untuk menjawab pertanyaan ini, berikut 5 tahapan pendidikan kedokteran yang kami sadur dari situs idideiyai.org yang perlu Anda ketahui supaya bisa mempersiapkan diri Anda dengan lebih baik.
- Pendidikan Sarjana
Setelah lulus SMA dari jurusan IPA, tahap pertama adalah masuk ke fakultas kedokteran di Universitas. Dalam tahap ini, seorang mahasiswa akan belajar berbagai hal dasar dalam dunia kedokteran seperti anatomi, fisiologi, farmakologi, mikrobiologi dan juga biokimia. Waktu yang perlu dihabiskan dalam tahap ini adalah sekitar 3-5 tahun.
Baca Juga: 4 Teknologi Terbaru dalam Dunia Kedokteran Yang Populer Sepanjang 2024
- Koas
Anda pasti sering mendengar istilah koas. Dalam dunia pendidikan kedokteran, koas adalah tahap selanjutnya setelah mahasiswa lulus dari fakultas kedokteran yaitu pendidikan profesi. Koas adalah bentuk tidak lazim dari co-assistant di mana lulusan fakultas kedokteran akan mulai terlibat langsung di rumah sakit untuk mengasah kemampuan dan juga pengalaman. Proses ini biasanya berlangsung antara 2-3 tahun.
- UKDI
Setelah menyelesaikan pendidikan profesi, seorang calon dokter akan melanjutkannya dengan mengambil UKDI atau Uji Kompetensi Dokter Indonesia. Ujian ini penting untuk mengetahui keterampilan, pengetahuan, maupun sikap umum seseorang yang akan menjadi seorang dokter. Jika seseorang berhasil melewati ujian ini dengan baik, maka ia akan secara resmi mendapatkan gelar dokter muda.
- Bakti Sosial
Untuk menjawab pertanyaan berapa lama pendidikan kedokteran? Selanjutnya akan dilanjutkan dengan program bakti sosial atau internship selama 1 tahun. Di tahap ini, seorang dokter muda akan ditempatkan di sebuah rumah sakit maupun fasilitas kesehatan lain untuk mengasah kemampuan klinis secara lebih lanjut, dan juga membangun pengalaman. Selama tahap ini berlangsung, seorang dokter muda akan diawasi secara langsung oleh seorang dokter yang lebih senior dan berpengalaman.